Daria Kasatkina Buka Suara Terkait Kebencian Penggemar Usai Tak Lakukan Ini

Berita Tenis: Daria Kasatkina dan Elina Svitolina berpelukan dalam momen yang mengharukan setelah pertandingan mereka di French Open musim 2023, tetapi yang tersebut tidak diapresiasi.

Sifat dari pertandingan tersebut, seperti yang terjadi di banyak turnamen pada musim ini, adalah pertandingan yang menegangkan setelah petenis berkebangsaan Rusia, Kasatkina bertanding melawan petenis berkebangsaan Ukraina, Svitolina. Tetapi kali ini, jauh berbeda dan itu semua karena petenis berkebangsaan Rusia.

Dalam banyak kesempatan, petenis unggulan kesembilan mengungkapkan bahwa ia menentang perang yang masih berlangsung dan kata-katanya dihormati oleh petenis putri lain, terutama petenis berkebangsaan Ukraina. Tetapi, seperti diperkirakan bahwa Svitolina tidak akan menjabat tangannya, hanya karena ia tidak bisa melakukannya.

Petenis berkebangsaan Belarusia, Aryna Sabalenka membicarakan hal tersebut ketika ia menghadapi Marta Kostyuk, ia menyadari jika petenis berkebangsaan Ukraina menjabat tangannya, mereka mungkin akan mendapatkan kecaman dari orang-orang senegaranya.

Hal tersebut merupakan simbol yang banyak berarti bagi petenis berkebangsaan Ukraina dan bahkan Svitolina menjelaskan mengapa ia tidak melakukannya. Oleh karena itu, begitu ia mengalahkan petenis unggulan kesembilan di French Open musim ini, banyak pihak yang ingin melihat apa yang terjadi di area net.

Dan momen tersebut benar-benar mengejutkan, tetapi juga menyentuh. Petenis unggulan kesembilan mengambil semua tangguh jawab ke atas pundaknya, ia tidak membiarkan Svitolina menjadi pihak yang mengambil keputusan, mengetahui bahwa ia tidak akan menjabat tangan.

Petenis unggulan kesembilan mengakui lawannya, mengacungkan ibu jarinya, dan petenis berkebangsaan Ukraina yang merasa benar-benar gembira tentang gesturnya, melakukan hal yang sama, bahkan saling bertukar kata dengan lawannya di babak keempat French Open musim ini. Tetapi para penggemar tidak mengapresiasi hal tersebut.

Ketika petenis unggulan kesembilan meninggalkan lapangan, beberapa orang mencemoohnya, sesuatu yang tidak ingin dialami seorang petenis pun setelah menelan kekalahan pahit dan meninggalkan lapangan Grand slam. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk merilis pernyataannya.

“Meninggalkan paris dengan perasaan yang sangat pahit. Selama ini, setelah setiap pertandingan yang saya lakoni di Paris, saya selalu mengapresiasinya, berterima kasih kepada para penonton atas dukungannya, dan berada di sana demi para petenis. Tetapi kemarin, saya dicemooh hanya karena menghormati posisi lawan saya yang tidak menjabat tangan,” tulis Kasatkina.

“Saya dan Elina memperlihatkan rasa hormat kepada satu sama lain setelah pertandingan sengit, tetapi meninggalkan lapangan seperti itu adalah bagian terburuk dari kemarin. Jadilah lebih baik, cintai satu sama lain. Jangan sebarkan kebencian. Cobalah membuat dunia ini lebih baik. Saya akan mencintai Roland Garros apa pun yang terjadi, selalu, dan selamanya. Sampai jumpa musim depan.”

Bahkan petenis berkebangsaan Ukraina membicarakan tentang lawannya setelah pertandingan dan jelas bahwa narasinya berbeda dari petenis lain yang berasal dari Rusia dan Belarusia. Ia memuji petenis unggulan kesembilan, menghormatinya, dan menyebutnya berani.

“Ya, pastinya saya mengakui pertandingan kali ini. Benar-benar berterima kasih untuk posisi yang ia ambil. Ya, ia benar-benar orang yang berani untuk mengatakannya secara publik, yang tidak dilakukan banyak petenis lain. Ia salah satu petenis yang berani,” tutur Svitolina.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Daria Kasatkina, Elina svitolina