Berita US Open 2016: Cerita Novak Djokovic Tentang Kegagalan di Final US Open

Novak Djokovic harus puas menjadi runner up US Open tahun ini
LigaOlahraga - Berita US Open 2016: Setelah mempertimbangkan absen di ajang US Open karena faktor cedera, Novak Djokovic berhasil melaju ke partai final untuk kali enam dalam tujuh tahun terakhir sebelum takluk dari Stan Wawrinka.
Kejutan dalam laga yang berakhir dengan skor 6-7, 6-4, 7-5, 6-3 untuk keunggulan Wawrinka itu adalah Djokovic, salah satu pemain dengan pengembalian terbaik, hanya mengonversi tiga dari 17 peluang break.
“Saya kehilangan ketenangan di momen-momen penting. Ia tetap tenang. Saya pikir itu yang menentukan akhir pertandingan. hal itu kadang-kadang terjadi, walaupun Anda memiliki pengalaman dan tahu apa yang harus dilakukan. Hanya saja ketatnya laga dan besar tensi pertandingan, saya rasa, terlalu kuat bagi saya dalam beberapa periode pertandingan tersebut. Jika anda kehilangan ketenangan anda, pertandingan bisa saja menjauh dari anda,” ungkap Djokovic.
Itu pengakuan mengejutkan dari seseorang yang telah mengoleksi 12 gelar Grand Slam, menghabiskan lebih dari 200 pekan berada di peringkat 1 dunia dan pemain pria pertama yang memperoleh hadiah mencapai 100 juta USD di dunia tenis.
Djokovic telah memenangkan 30 pertandingan Grand Slam secara beruntun, menjadi pemain ketiga – dan pertama hampir dalam 50 tahun – yang memenangkan empat gelar Grand Slam secara beruntun.
Namun, petenis Serbia itu mengakui bahwa ia menjadi terlalu pasif di momen-momen penting pada pertandingan melawan Wawrinka. “Ia lebih berani, karena ia fokus dengan pertandingan dan bermain agresif,” jelas Djokovic.
Terlihat jelas ketika mengembalikan servis. Djokovic mendapatkan banyak kesempatan untuk mematahkan pukulan Wawrinka, dan berkali-kali pula peluang tersebut hanya berlalu begitu saja. Padahal ia memenangkan hampir 50 persen dari pengembaliannya pada turnamen ini. Sementara, ia hanya memenangkan 3 dari 22 pengembalian melawan Wawrinka.
“Konversi yang buruk di break poin. Sangat buruk bagi saya,” tutur Djokovic.
Djokovic telah tampil di 21 final Grand Slam, kedua terbanyak setelah Roger Federer. Untuk US Open sendiri, ia telah memenangkannya pada tahun 2011 dan 2015, serta kalah dari Federer tahun 2007, kalah dari Rafael Nadal tahun 2010 dan 2013, serta kalah dari Andy Murray tahun 2012.
“Memenangkan dua dari empat Grand Slam adalah tahun yang cukup baik, dan bermain di final lainnya – saya tidak akan mengeluh. Tentu saja saya berharap bisa memenangkan gelar lainnya, tetapi ini yang terjadi. Anda harus berjabat tangan dan menerima kekalahan dan terus melangkah,” ungkap Djokovic.
“Ini bukan kali pertama, ini juga bukan terakhir kali saya kalah di pertandingan. Pertandingan besar. Saya harap bisa belajar dari kekalahan itu dan bisa menjadi lebih baik, karena itu adalah siklus kehidupan bagi kami khususnya sebagai atlet,” lanjutnya.
Artikel Tag: Tenis, us open 2016, Novak Djokovic, Stan Wawrinka, Roger Federer, Rafael Nadal, Andy Murray
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/berita-us-open-2016-cerita-novak-djokovic-tentang-kegagalan-di-final-us-open
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini