Ashleigh Barty Ungkap Pukulan Yang Buat Dirinya Merasa malu

Berita Tenis: Mantan petenis berkebangsaan Australia, Ashleigh Barty mengungkapkan pukulan di atas lapangan yang membuatnya merasa malu sehingga memotivasi dirinya untuk berubah.

Ketika melakoni babak ketiga Wimbledon musim 2018 melawan Daria Kasatkina, mantan petenis peringkat 1 dunia kehilangan ketenangannya dan melampiaskan hal tersebut kepada pelatihnya, Craig Tyzzer.

Pada akhirnya, mantan petenis yang mengantongi tiga gelar Grand Slam kalah 7-5, 6-3 di pertandingan tersebut.

“Krisis itu telah berlangsung berbulan-bulan, sebagian besar tetap tidak terlihat oleh semua orang kecuali orang-orang terdekat saya, tetapi sekarang meluas dalam sorotan publik musim grass-court Inggris,” tulis Barty dalam buku otobiografinya.

“Masalahnya adalah sisi positif saya baik, tetapi sisi negatif saya juga buruk. Ketika saya menang, saya seperti jutaan dolar, tetapi ketika strategi saya tidak bekerja dengan baik, saya kekurangan kedewasaan untuk menyelesaikan masalah saya sendiri. Saya saat itu seseorang berusia 22 tahun, atlet yang dilatih secara profesional, tetapi saat itu, saya memutuskan untuk melampiaskan tantrum saya di hadapan publik.”

Dalam bukunya juga, Barty menulis bahwa ia merasa jijik “tidak hanya kalah di pertandingan, tetapi saya juga kehilangan harga diri saya. Saya menghindari pendukung terdekat saya dan menangis sampai tertidur pada malam itu, dengan merasa malu.”

Setelah insiden di Wimbledon tersebut, juara Australian Open musim 2022 menggunakan pola pikir pelatih Ben Crowe. Beberapa bulan kemudian, ia memenangkan gelar Grand Slam untuk kali pertama di French Open musim 2019. Setelah itu, ia memenangkan dua gelar Grand Slam lain, yakni Wimbledon musim 2021 dan Australian Open musim 2022.

Dalam bukunya, ia juga mengungkapkan bahwa ia merasa damai setelah memutuskan pensiun pada usia 25 tahun tidak lama setelah memenangkan Australian Open, kabar yang mengejutkan sebagian besar komunitas tenis.

“Seperti itu, karier saya berakhir. Saya akan mengatakan kepada anda bahwa saya merasa terkejut, tetapi saya merasa baik-baik saja. Luar biasa, bahkan,” lanjut Barty dalam bukunya.

“Sepanjang hari ada semacam gelombang berdenyut yang mengalir melalui saya, bukan kegembiraan, ketakutan, adrenalin, atau bahkan kelegaan, hanya merasakan bahwa sesuatu yang penting dan benar sedang terjadi. Sesuatu dimulai dan sesuatu selesai. Itu telah selesai. Saya telah selesai.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, australian open, Ashleigh barty