Andrey Rublev Mengaku Bersalah Dengan Luapan Emosi Berlebihan Di Lapangan

Berita Tenis: Tidak dapat disangkal bahwa Andrey Rublev kini telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu dari petenis peringkat 5 besar di turnamen ATP karena kemampuan mumpuni di atas lapangan.

Namun, terlepas dari pencapaian luar biasa, petenis berusia 26 tahun juga menjadi tajuk berita karena luapan emosi yang berlebihan di atas lapangan, yang kini mendorong sang petenis untuk mengungkapkan beberapa hal yang serius.

Petenis peringkat 5 dunia sebelumnya mencuri perhatian publik setelah berulang kali memukulkan raketnya pada lututnya sendiri. Menjelaskan luapan emosi berbau kekerasan di lapangan, ia baru-baru ini mengungkapkan bagaimana ia sering merasa bersalah setelah mengulangi kesalahan yang sama.

Selama perhelatan ATP Finals di Turin beberapa pekan lalu, juara Monte Carlo Open musim 2023 berhadapan dengan petenis berkebangsaan Spanyol, Carlos Alcaraz, ketika ia mengejutkan dunia dengan dengan aksi kekerasaan menggunakan raketnya. Ia jelas merasa sangat marah setelah gagal melakukan pukulan yang mengakibatkan servis lawannya dari Spanyol terhenti.

Dalam usaha melampiaskan rasa frustasi, petenis peringkat 5 dunia berulang kali memukulkan raketnya terhadap lututnya, yang membuat lututnya berdarah. Permainan pun terpaksa harus terhenti sejenak karena ia harus menerima perawatan medis di sisi lapangan. Menekankan aksi kekerasan yang ia perlihatkan di atas lapangan, ia baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia merasa bersalah.

“Tidak lama setelah itu, saya merasa bersalah, karena saya berulang kali melakukan kesalahan yang sama. Semua kegilaan itu tidak dibutuhkan, hal itu tidak membantu saya, saya tahu hal itu. Tetapi saat ini, saya hanya tidak tahu apa lagi yang harus saya lakukan untuk memotivasi diri saya sendiri,” akku Rublev.

Ledakan amarah Rublev juga mencuri perhatian salah satu mantan petenis AS, Tracy Austin yang baru-baru ini mengekspresikan sudut pandang yang sama.

Dalam wawancara sebelumnya dengan Tennis.com, Austin buka-bukaan tentang bagaimana intensitas bintang turnamen ATP tersebut begitu tinggi di lapangan. Meski menegaskan bahwa ia sering bersaing demi memperebutkan gelar, Austin mengatakan bahwa intensitas petenis peringkat 5 dunia juga membantunya mengumpulkan sejumlah trofi kemenangan di turnamen ATP.

Namun, Austin juga membicarakan tentang bagaimana Rublev kadang-kadang diliputi emosi seperti yang terlihat dari ledakan emosi yang merusak diri sendiri di lapangan.

“Tetapi kadang-kadang, emosi Rublev menguasai dirinya dan ia meledak-ledak hingga merusak dirinya sendiri,” tukas Austin.

Artikel Tag: Tenis, Andrey Rublev