Belal Muhammad Ungkap Rahasia Kalahkan Dhiego Lima

Berita UFC: Belal Muhammad (18-3 MMA, 9-3 UFC) menyapu bersih kartu skor juri untuk meraih kemenangan mutlak atas Dhiego Lima di UFC 258 dalam salah satu pertandingan terbaik dalam karirnya.

Petarung berjulukan ‘Remember the Name’ itu tampil nyaris sempurna dan menggunakan tekanan serta intensitas tinggi untuk mengalahkan Lima. Namun, sang lawan cukup berhasil mengganggu ritme permainannya dengan tendangan betisnya yang terlihat memberikan masalah pada Muhammad.

Kandati rasa sakit dari tendangan-tendangan Lima yang akurat, ia tetap tak gentar dan terus memberikan tekanan. Ia kemudian mengakui bahwa meningkatkan tempo pertarungan adalah satu-satunya cara yang ia tahu untuk mengatasinya.

“Hal terpenting dalam menghadapi tendangan betis adalah kekuatan mental,” ucap Muhammad pada MMA Junkie. “Saya menyaksikan petarung seperti [Dustin] Poirier – Jim Miller menendangnya dengan keras – dan Paul Felder, yang pernah bertarung dengan [Edson] Barboza dan [Dan] Hooker, dan kunci performa mereka adalah menangguhkan diri. Kamu harus menjadi seorang pria. Itulah yang terpenting bagi saya. Banyak orang bilang, ‘Kenapa tidak kamu tahan?” dan saya pikir, ‘Saya menahan beberapa di antaranya, tapi tetap saja rasanya sakit menahan tendangan betis.’ Kamu tidak bisa menahannya. Yang terpenting adalah menghindarinya dan menjauh.”

“Dengan gaya saya, saya ingin tetap menyerangnya. Saya melihat Khabib [Nurmagomedov] melawan Barboza, dan Khabib selalu agresif sepanjang pertarungan – dan itulah gaya saya. Saya tulis di ponsel saya: ‘Khabib vs Barboza.’ Dan itulah gaya yang ingin saya tampilkan di mana saya tidak memberikannya waktu untuk menarik napas. Jadi dengan tendangannya pun, oke – tetap lanjutkan. Itu bukanlah sesuatu yang menghambat saya hingga saya tak bisa berjalan.”

Muhammad, yang menghabiskan kamp latihan di kota asalnya di Chicago, bersikeras bahwa pergantian kuda-kudanya bukan karena cedera dari tendangan betis Lima, melainkan karena strategi.

“Mike Valle adalah pria cerdas. Ia membantu saya berlatih kuda-kuda sepanjang kamp, sehingga saya nyaman untuk menggantinya.” Lanjutnya lagi. “Saya biasanya kidal – saya menulis dengan tangan kiri – jadi saya bisa bertarung kidal. Jadi, kuda-kuda southpaw tidak mengganggu saya. Ketika berganti kuda-kuda, itu bukan karena saya tidak bisa berjalan atau semacamnya. Itu hanya bagian dari strategi – membuatnya [Lima] berpikir lebih berat.”

Artikel Tag: Belal Muhammad, UFC, MMA