Atlet Angkat Besi Mongolia Gagal Tes Doping di Asian Games Hangzhou

International Testing Agency (ITA) melaporkan pada hari Jumat (6/10/2023) bahwa atlet angkat besi Mongolia Erdenezul Buyandelger telah gagal dalam tes doping selama Asian Games Hangzhou.

Sampel dikumpulkan oleh ITA di Asiad Hangzhou selama kontrol anti-doping di luar kompetisi yang dilakukan pada 1 Oktober, menurut ITA, yang mengungkapkan bahwa Buyandelger dinyatakan positif mengandung metabolit drostanolone steroid terlarang yang tidak ditentukan.

"Sang atlet telah diberitahu tentang kasus ini dan telah diskors sementara dengan efek langsung. Ia memiliki hak untuk meminta analisis sampel B," kata ITA.

Buyandelger, 19 tahun, berada di urutan ke-12 dalam kelas 55kg putri angkat besi pada 30 September.

Kasus Buyandelger menjadi kasus doping kelima yang terkonfirmasi di Asian Games Hangzhou.

Sebelumnya, atlet lari jarak jauh Arab Saudi Mohammed Yousef Al-Asiri, petinju Afghanistan Mohammad Khaibar Nooristani, atlet balap sepeda Filipina Ariana Thea Patrice Dormitorio Evangelista dan atlet balap sepeda Uzbekistan Aleksey Fomovskiyjuga gagal dalam tes doping.

Kasus pertama terungkap pada Kamis pekan lalu ketika Nooristani dinyatakan positif menggunakan zat terlarang yang tidak ditentukan (i) 19-norandrosterone dan (ii) metabolit Clostebol 4-chloro-3a-hidroksi-androst-4-en-17-one.

Kemudian, giliran Al-Asiri, yang diskorsing sementara setelah hasil tesnya pada 26 September menunjukkan hasil positif untuk zat terlarang darbepoetin (dEPO).

Setelah itu, Evangelista dinyatakan positif menggunakan zat terlarang yang tidak ditentukan, yaitu eritropoietin (EPO).

Lalu, Kamis lalu, sampel Fomovskiy menghasilkan Temuan Analitik yang Merugikan untuk Zat Terlarang tanpa spesifikasi, yakni Steroid Anabolik Androgenik.

Di bawah mandat Dewan Olimpiade Asia (Olympic Council of Asia/OCA), ITA menangani secara independen program antidoping di ajang Asian Games Hangzhou.

Artikel Tag: tes doping