Honda Ingin Ajak Michelin Berdiskusi Soal Alokasi Ban di MotoGP Indonesia

Penulis: Abdi Ardiansyah

Kamis 24 Mar 2022, 05:50 WIB

Berita MotoGP: Bos Repsol Honda, Alberto Puig, mengungkapkan pihaknya ingin mengajak Michelin berbicara soal alokasi ban yang mereka bawa di seri MotoGP Indonesia.

Maverick Vinales Jadi Target Honda di Pasar Pebalap

Produsen ban dan pemasuk ban tunggal di MotoGP, Michelin, menuai kritikan tajam dari sejumlah pebalap usai seri MotoGP Indonesia, terutama Pol Espargaro. Pria berusia 30 tahun itu secara terang-terangan menunjukkan kegeraman lantaran Michelin mengubah kompon ban saat tampil di Sirkuit Mandalika.

Demi menghadapi suhu panas lintasan yang bahkan melebihi Sepang dan Buriram, Michelin memutuskan untuk menggunakan konstruksi ban serupa pada 2018. Harapannya adalah rider-rider yang berlomba tak mengalami banyak kesulitan, namun yang terjadi justru sebaliknya.

Karena ban yang dipakai sama sekali berbeda dari yang digunakan saat tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, para pebalap dan semua tim dibuat pusing karena harus segara mencari set-up yang tepat. Selain itu, mereka juga tidak memiliki data serta informasi lebih banyak

Alhasil, ban untuk perlombaan MotoGP Indonesia tak sesuai dengan paket motor musim 2022 yang sepenuhnya baru. Michelin kian diosoroti lantaran dianggap memiliki andil dalam terjadinya highside yang dialami Marc Marquez di sesi warm-up, walau langsung dibantah.

Bos Repsol Honda, Alberto Puig mengatakan bahwa akhir pekan balap di MotoGP Indonesia berjalan sulit untuk timnya. Selain karena Marquez absen, Espargaro juga kewalahan ketika melaju di trek basah.

“Perasaannya, terus terang, tidak enak sama sekali. Poin pertama, Marc mengalami banyak kecelakaan dan tidak bisa balapan. Poin kedua, kami sangat cepat saat (tes) pramusim. Kemudian tiba-tiba Michelin mengganti ban dan motor kami juga berubah total,” tutur Puig melansir dari laman HRC.

“Kami masih belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan kami harus memahami secara mendalam dengan Michelin tentang situasi ban. Untuk berubah dari sangat, sangat cepat satu bulan lalu ke situasi yang kami alami akhir pekan ini, sangat sulit bagi pebalap kami untuk konsisten dan memiliki kepercayaan diri. Secara keseluruhan, kami tidak senang,” ia menjelaskan.