Bos KTM: Tiru Mesin Formula 1 Butuh Dana Besar

Pit Beirer
Berita MotoGP: Direktur Balap KTM, Pit Beirer, tak menampik bahwa kerja sama yang mereka lakukan dengan para ahli mesin F1 membutuhkan biaya yang cukup menguras kantong.
MotoGP kini dianggap kurang populer, tak seperti di tahun-tahun sebelumnya. Berbagai inovasi pun diterapkan demi mendatangkan banyak penonton. Beberapa aspek penting seperti aerodinamika mesin juga ditambahkan untuk memaksimalkan hasil setiap tim.
Tidak hanya itu, beberapa dari mereka mulai meminta bantuan dari orang-orang yang pernah bekerja di F1. Sebut saja Aprilia yang merekrut eks teknisi di Ferrari dan Yamaha yang mendekati salah satu teknisi jet darat dalam membangun mesin.
Begitu juga dengan Honda yang mengaku melibatkan insinyur dari departemen mobil. KTM juga tak ketinggalan dengan menggandeng Red Bull Racing.
Walau melakukan kerja sama, bos KTM, Pit Beirer menegaskan pihaknya tetap berhati-hati. Itu disebabkan karena F1 punya situasi yang sangat berbeda dengan MotoGP.
“Kami harus berhati-hati. Karena F1 dapat memberikan tambahan angka nol di setiap proyek. Mereka bekerja dengan situasi anggaran dan kekuatan berbeda,” ujarnya dilansir dari Autosport.
Bahkan pria asal Jerman itu tak menyangkal jika pihaknya tertarik untuk mengaplikasikan pengetahuan di F1 ke MotoGP. Tentunya itu bakal membuat anggaran tim semakin membengkak.
“Ketika kami bekerja dengan 10 orang, mereka bisa melibatkan lebih dari 100. Hasilnya pun sangat berbeda. Kami harus berhati-hati. Karena bagi manajer tim MotoGP, proyek di F1 itu bagai anak di toko mainan,” ucap Beirer.
“Semuanya terlihat keren dan begitu profesional, sehingga menginginkannya juga. Tetapi, jika melakukannya, hingga ke setiap detail, maka anggarannya pun bakal membengkak hingga 10 kali lipat,” ia menyimpulkan.
Artikel Tag: ktm, aprilia, yamaha, Pit Beirer, motogp, Formula 1
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/bos-ktm-tiru-mesin-formula-1-butuh-dana-besar
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini