Jordan Spieth Yakin Bonus Player Impact Program di PGA Tour Akan Dihapus

Program kontroversial PGA Tour, Player Impact Program (PIP) diperkenalkan sebagian untuk mencegah para pemain top menerima tawaran kontrak menggiurkan dan membelot ke LIV Golf League yang didanai Arab Saudi.

Anggota dewan kebijakan PGA Tour, Jordan Spieth, tidak yakin Player Impact Program masih bisa melakukan hal tersebut dan percaya bahwa program ini mungkin akan dihapuskan di masa depan.

"Saya pikir tujuannya adalah untuk membantu mencegah para pemain menerima tawaran Saudi yang bernilai tinggi, tawaran LIV," kata Spieth. "Saya pikir itulah tujuannya. Jika Anda akan melihat angka-angka yang dilemparkan ke pemain sekarang, beberapa pemain tertentu, itu tidak benar-benar melakukan itu."

PIP diperkenalkan pada tahun 2020-21 untuk memberikan penghargaan kepada anggota yang memberikan pengaruh paling positif dalam tur. PGA Tour merumuskan model penilaian, menggunakan pengukuran obyektif terkait pencarian di internet, kesadaran umum, jangkauan media sosial dan faktor lainnya, untuk mengukur dampak yang diberikan setiap pemain terhadap tur.

Dalam sebuah memo yang dikirimkan kepada para pegolf pekan lalu, wakil presiden eksekutif dan chief player officer PGA Tour Jason Gore mengumumkan bahwa Rory McIlroy telah menggeser posisi Tiger Woods di klasemen Player Impact Program 2023 dan akan menerima hadiah sebesar 15 juta dolar AS dari total hadiah sebesar 100 juta dolar AS.

Woods, yang berada di posisi pertama pada dua tahun sebelumnya meskipun hampir tidak pernah bermain, berada di posisi kedua dan akan mengumpulkan $12 juta. Jon Rahm ($9 juta) berada di urutan ketiga, diikuti oleh Spieth ($7,5 juta), Scottie Scheffler ($6 juta), Rickie Fowler ($5,5 juta), Viktor Hovland ($5 juta), Justin Thomas ($5 juta), Tommy Fleetwood ($5 juta), dan Max Homa ($5 juta).

PGA Tour mengumumkan pada bulan Maret lalu bahwa jumlah bonus Player Impact Program akan dikurangi menjadi $50 juta untuk 10 finisher teratas pada tahun 2024. Sebelumnya PGA Tour membayar $100 juta untuk 20 besar. Menurut tur tersebut, $50 juta lainnya akan dialokasikan kembali ke program pemain lain, termasuk bonus FedEx Cup dan Comcast Business Tour Top 10.

"Saya pikir itu cukup bulat, termasuk kami yang telah mendapat manfaat secara signifikan darinya, untuk mengurangi dan menemukan cara untuk menyebarkan dana tersebut ke tempat lain untuk mendukung, idealnya, lapangan, dompet, sehingga Anda masih bisa mendapatkan keuntungan dari mereka secara individu, tetapi menemukan titik yang tepat," kata Spieth.

"Dan saya tidak yakin, saya tahu ini akan turun setengahnya tahun depan. Saya tidak yakin akan seperti apa setelah itu. Mudah-mudahan, itu tidak perlu ada, saya pikir itu adalah cara terbaik untuk mengatakannya. Saya pikir itu membuat semua orang senang, termasuk mereka yang telah diuntungkan olehnya, karena akan ada cara lain untuk mendapatkan keuntungan dari performa dan menjadi merek besar untuk PGA Tour."

Beberapa pemain PGA Tour mengkritik program Player Impact Program tidak lebih dari kontes popularitas dan sarana bagi para pemain bintang untuk menjadi lebih kaya. Tak lama setelah memo Gore dikirimkan kepada para pemain pekan lalu, pemain veteran Nate Lashley, yang menduduki peringkat 188 dunia, mengkritik PIP di Instagram.

"Berapa banyak penggemar golf yang benar-benar tahu apa itu PIP di PGA Tour?" Lashley menulis. "Saya ingin sekali mendengar pendapat para penggemar golf/PGA jika mereka berpikir bahwa uang sebesar 100 juta dolar AS ini dihabiskan dengan baik?"

"Ada 150-200 anggota PGA Tour dan mereka baru saja menghabiskan $100 juta untuk 20 pemain. Sepertinya sedikit konyol. Saatnya kepemimpinan baru di PGA Tour. Ini adalah sebuah pukulan telak bagi para pemain PGA Tour lainnya."

Artikel Tag: Player Impact Program