Max Verstappen Banjir Kritik Pasca GP Monaco

Berita F1 – GP Monaco mungkin menajdi mimpi buruk bagi pebalap tim Red Bull, Max Verstappen. Pebalap muda itu mengalami crash pada sesi kualifikasi dan harus menyaksikan rekannya, Daniel Ricciardo, meraih pole dan podium juara.

Atas kejadian itu, Verstappen mendapat kritikkan cukup tajam dari manajemennya. Yang pertama datang dari Dr. Helmut Marko, yang menganggap kejadian di sesi kualifikasi adalah sesuatu yang tidak perlu terjadi. Marko menyebut bahwa insiden di sesi kualifikasi itu adalah akibat Verstappen yang kurang sabar, dan perlu belajar bahwa balapan tidak selalu tentang menginjak gas dalam-dalam.

Kritik lainnya datang dari Chris Horner, yang menyebut Verstappen hanya butuh waktu lebih banyak untuk menggali pengalaman di F1.

“Max tiba di F1 dengan sangat cepat,” kata Horner. “Apa yang membuatnya frustasi adalah bahwa dia telah bekerja begitu keras daripada apa yang pernah dia lakukan. Rasanya seperti ia bekerja terlalu keras saat ini. Di saat Anda berada pada kondisi semacam itu, kadang Anda perlu menekan tombol reset.”

Horner juga menggarisbawahi beberapa insiden Verstappen yang membuat Red Bull kehilangan harapan dalam kompetisi antar konstruktor.

“Kami harus berada selevel dengan Mercedes dan Ferrari,” lanjut Horner. “Kami butuh kedua pebalap kami untuk menampilkan performa terbaik mereka untuk bisa bersaing dengan kedua tim itu.”

Sementara itu, Verstappen merasa GP Monaco adalah sebuah pelajaran berharga baginya.

“GP Monaco adalah momen yang menyedihkan,” sahut pebalap 20 tahun itu. “Namun saya rasa itu bagus untuk berbuat lebih baik ke depannya.”

Mendengar beragam kritik, Verstappen merasa dirinya tak layak untuk menerima kritikkan.

“Saya tidak butuh kritik, sebab saya tahu pasti apa kesalahan saya dan apa yang harus ditingkatkan.”

Artikel Tag: f1, Berita F1, gp monaco, Daniel Ricciardo, Max Verstappen, kimi raikkonen, Sebastian Vettel, Lewis Hamilton, Fernando Alonso