Lando Norris Sempat Ragu, Keberhasilan Rebut Titel Juara Jadi Jawabannya

Berita F1: Lando Norris mengungkapkan bahwa keberhasilannya meraih gelar juara dunia Formula 1 pertama dalam kariernya menjadi momen penting untuk membuktikan dirinya sendiri. Pebalap McLaren itu mengakui sempat dilanda keraguan pada awal musim, sebelum akhirnya mampu bangkit dan menutup musim dengan konsistensi yang menentukan.

Norris memastikan gelar juara dunia setelah finis di posisi ketiga pada Grand Prix Abu Dhabi, hasil yang cukup untuk mengungguli Max Verstappen dengan selisih tipis dua poin. Persaingan gelar musim ini berlangsung ketat hingga balapan terakhir, dengan dinamika yang terus berubah sepanjang kalender.

Sejak awal musim, Norris harus menghadapi tekanan dari rekan setimnya sendiri, Oscar Piastri. Pebalap asal Australia tersebut tampil impresif dan bahkan sempat memimpin klasemen dengan keunggulan signifikan. Usai Grand Prix Belanda, Piastri tercatat unggul 34 poin dari Norris, membuat posisi Norris terlihat sulit.

Namun situasi berubah memasuki paruh kedua musim. Penurunan performa Piastri membuka kembali peluang, sementara Verstappen muncul sebagai penantang utama Norris di fase krusial perebutan gelar. Meski demikian, Norris mampu mengendalikan tekanan dan tampil konsisten sejak Grand Prix Meksiko hingga akhir musim.

“Aku mengalami banyak momen sulit di awal musim,” ujar Norris kepada media. Ia mengakui kemenangan pada balapan pembuka di Australia sempat memberi dorongan besar, tetapi hasil setelahnya tidak berjalan mulus. “Oscar tampil luar biasa dan secara konsisten berada di depan saya,” ucapnya.

Norris menilai pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga. Menurutnya, keberhasilan meraih gelar juara dunia tidak hanya ditentukan oleh kecepatan, tetapi juga konsistensi sepanjang musim. Ia menyebut momen sulit justru membantunya berkembang secara mental dan profesional.

Dalam proses kebangkitan itu, Lando Norris mengaku melakukan perubahan signifikan, termasuk memperluas lingkaran dukungan di luar tim. Ia bekerja lebih dekat dengan keluarga, pelatih, serta orang-orang terdekat yang membantunya menghadapi tekanan dan menjaga fokus.

“Paruh kedua musim benar-benar berbeda. Saya lebih tenang dan mampu tampil di bawah tekanan,” kata Norris. Ia juga tidak menampik melakukan kesalahan di awal musim, tetapi bangga dengan kemampuannya membalikkan keadaan.

Bagi Norris, gelar juara dunia ini bukan sekadar pencapaian statistik, melainkan bukti bahwa ia mampu mengatasi keraguan dan tekanan di level tertinggi olahraga balap. “Saya berhasil membuktikan bahwa keraguan itu salah,” tutupnya.

Artikel Tag: lando norris, McLaren, F1 2025