Isack Hadjar Miliki Kesempatan Terakhir Tembus F1

Berita F1: Isack Hadjar telah mengungkapkan sikapnya yang"tidak pernah menyerah dalam mengejar gelar F2 setelah awal musim yang sulit karena ia tahu bahwa itu adalah kesempatan terakhirnya untuk Formula 1. 

Pebalap berusia 20 tahun itu adalah kandidat utama untuk menggantikan Liam Lawson atau Yuki Tsunoda di RB pada tahun 2025, jika Red Bull mengubah susunan timnya dengan menyingkirkan Sergio Perez dari Red Bull. Isack Hadjar memasuki akhir pekan akhir musim Formula 2 di Abu Dhabi dengan selisih setengah poin dari pemuncak klasemen Gabriel Bortoleto.

Namun, tekanan untuk bertarung demi gelar juara jauh lebih rendah daripada yang dirasakan di awal tahun, klaim pebalap Prancis itu, dengan kesempatan terakhirnya untuk mendapatkan kursi F1 saat itu dipertaruhkan. "Saya ingat setelah Jeddah ketika saya memiliki sekitar lima poin di papan dan Zane [Maloney] mungkin memiliki 60 dan saya tahu musim ini adalah kesempatan terakhir saya untuk Formula 1," kata junior Red Bull itu.

“Saya memiliki tekanan untuk tampil maksimal, dan jelas setelah ronde kedua, bagaimana saya bisa mulai naik podium dan mencetak poin ketika saya benar-benar memiliki kecepatan terbaik di dunia tetapi kegagalan dan masalah teknis yang saya alami tidak memungkinkan saya untuk meraih podium dan momentum?"

“Saya selalu menundukkan kepala, dan dari Melbourne, saya memiliki performa yang sangat kuat. Pada dasarnya, jangan pernah menyerah," tambahnya.

Hadjar hanya menang satu kali dalam empat balapan pembuka dengan posisi keempat di sprint outing Bahrain, tetapi ini diikuti oleh rangkaian 13 balapan di mana ia gagal menang hanya tiga kali.

Artikel Tag: Isack Hadjar, f1, Red Bull Racing