Christian Horner: Renault Bisa Berhenti Dari F1 Tahun Depan

Formula 1 - Bos tim Red Bull Christian Horner mengatakan, Renault bisa berhenti dari ajang Formula 1 jika regulasi tidak memungkinkan pengembangan mesin ditengah musim pada ajang balap tahun depan.

Renault, yang memasok mesin untuk Tim Red Bull dan Toro Rosso, mengaku mereka tidak dapat mengejar performa dari Mercedes dan Ferrari tahun ini.

Pengembangan mesin secara terbatas di tengah musim pernah diperbolehkan pada tahun 2015, tetapi telah dilarang lagi untuk musim balap tahun depan.

Horner mengatakan larangan pengembangan mesin ini bisa "hampir" membuat Renault meninggalkan dunia balap Formula 1 yang telah lama digelutinya.

Renault saat ini memiliki kontrak dengan Red Bull dan Toro Rosso hingga akhir 2016.

Bos Renault Sport, Cyril Abiteboul mengatakan: "Tidak akan ada masa depan untuk Renault di F1 jika kita tidak memiliki mesin yang kompetitif."

Red Bull dan Renault telah bekerja sama sejak tahun 2007, ketika David Coulthard dan Mark Webber berada di belakang kemudi untuk membela timnya dalam ajang balap formula.

Ketika aturan tentang hybrid turbo yang tengah berlaku saat ini dibuat, tujuan dari aturan tersebut adalah supaya pengembangan mesin di tengah musim bisa dilarang demi meminimalkan biaya operasional.

Ferrari telah melihat celah yang mengisyaratkan pengembangan mesin terbatas bisa diizinkan kembali musim ini, tetapi badan FIA telah melarang aturan tersebut dengan mengatur ulang regulasi untuk tahun 2016.

Dan produsen harus sudah menyerahkan semua pengembangan mesin mereka pada tanggal 28 Februari tahun depan.

Untuk mengubah aturan ini, pihak yang menginginkan pengembangan mesin akan membutuhkan persetujuan penuh dari tim lain dan saat ini Mercedes telah menolak untuk setuju.

Ketika ditanya apakah ia berpikir Mercedes akan membantu mengubah aturan ini, Horner mengatakan: "Mereka tidak harus seperti itu sebenarnya, tetapi pada titik genting yang menyangkut komitmen Renault untuk masa depan, hal itu perlu.”

“Jika F1 tak masalah kehilangan produsen mesin, ikuti aturan 28 Februari."

Abiteboul mengatakan pihaknya kini sedang berdebat seperti apa Renault harus tetap berjalan setelah akhir dari kontrak Red Bull di tahun 2016.

Renault memiliki opsi untuk membeli tim lain, dengan Lotus favorit dan untuk tetap dengan Red Bull sebagai mitra kerjanya, atau berpisah samasekali.

Abiteboul mengatakan saat ini belum ada keputusan dibuat dan "semuanya terbuka".

Foto dan sumber: BBC