Bos Tim Red Bull: Formula E Saingi Formula One? Mustahil!

Mungkin tidak banyak yang mengetahui selain ajang balap Formula, baik yang Formula One (F1) atau Formula 2 (F2) dan sejenisnya, ada satu lagi jenis balapan menggunakan ‘jet darat’ yang lebih modern, yaitu Formula E atau disebut juga dengan balapan mobil elektrik.

Memiliki nama resmi FIA Formula E Championship, Formula E merupakan kompetisi balap tertinggi yang pernah diselenggarakan di daratan. Kompetisi Formula E pertama kali disusun pada tahun 2012 dan kejuaraan perdananya dimulai di Beijing pada tanggal 13 September 2014 silam.

Dengan keberadaan Formula E ini, seorang miliuner bernama Sir Richard Branson memprediksikan bahwa sekitar 5 tahun ke depan, ajang balap Formula One dan sejenisnya akan tergusur dengan popularitas Formula E.

“Mungkin 4 atau 5 tahun lagi, Anda akan sering melihat kejuaraan Formula E daripada F1. Popularitas Formula E akan menjulang mengalahkan F1 dan juga akan mengambil alih keberminatan penonton,” jelas Branson.

Tidak hanya itu saja, pemiliki perusahaan bernama Virgin tersebut juga menambahkan bahwa selain popularitasnya akan naik, bisnis kendaraan balap elektrik ini juga akan terkerek karena penggunaan energi yang ramah lingkungan tersebut sangat menghemat pengeluaran.

Tentu saja apa yang diungkapkan Bronson itu mendapatkan tanggapan beragam dari berbagai pihak. Tanggapan dengan nada tidak setuju, rata-rata dilontarkan oleh pihak-pihak yang bergelut dalam bidang balap F1.

Contohnya saja, Christian Horner selaku bos dari Red Bull dengan tegas mengatakan bahwa Formula E tidak akan mengalahkan F1 dari segi mananpun. Ungkapan itu dia lontarkan setelah melihat langsung balapan Formula E di London. Menurutnya Formula E terlalu ‘pelan’ untuk dapat disejajarkan dengan F1.

Bahkan apa yang diungkapkan oleh Horner tersebut juga didukung oleh Adrian Campos selaku tim yang mengangkat Nelson Piquet menjadi pembalap di Formula E. Campos mengatakan bahwa memang Formula E tidak akan menyaingi F1 dari segi manapun, bahkan tidak akan menjadi alternatifnya.

Di penghujung tahun 2014 lalu, rekor kecepatan sebuah mobil balap listrik untuk mencapai 30 meter hanya membutuhkan waktu 1,785 detik saja dan hal tersebutlah yang dibuat patokan bahwa Formula E akan lebih cepat dari jet darat F1 saat ini.