IeSPA: Main Game 6 Jam Sehari Itu Salah Bagi Atlet eSports

Berita eSports: Agar bisa menjadi atlet eSports yang handal, tentu diperlukan banyak latihan. Akan tetapi berlatih secara berlebihan ternyata juga tak baik lho.

Ada satu mindset yang salah dari para orang-orang yang ingin menjadi atlet eSports profesional.

Kebanyakan dari mereka mengklaim bahwa untuk menjadi seorang pro player, paling tidak dibutuhkan enam jam bermain game dalam sehari untuk mengasah skill dan kemampuannya.

Ternyata hal tersebut bukanlah metode latihan yang tepat seperti diungkapkan oleh Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) DKI Jakarta, Erlangga Putra.

"Ada yang main lebih dari 6 jam? Anda salah semua. Kalian main 6 jam itu gamers bukan atlet," ujar Erlangga saat mengisi forum diskusi di program EXP Esports Academy 2019 di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

"Kebanyakan orang mengira kalau sudah jadi atlet eSports cuma main game doang. Itu salah. Kata sport-nya itu kita juga harus olahraga fisik secara teratur," imbuhnya.

Bukan tanpa alasan Erlangga berkata demikian. Pria yang dulu merupakan mantan atlet eSport ini mengungkapkan kalau semasa aktif dulu dirinya berhasil mengalahkan juara bertahan dari Thailand karena lawannya tersebut sudah kelelahan duluan usai bermain berjam-jam.

Erlangga lalu membeberkan bagaimana metode latihan yang tepat bagi seorang atlet eSports.

Sebagai asisten manajer timnas eSports Indonesia di SEA Games 2019, Erlangga bercerita bahwa para atlet Indonesia tak hanya berlatih in-game saja tetapi juga melatih fisik seperti dengan berolahraga lari ataupun renang.

"Contoh timnas SEA Games, kita nggak cuma latihan in-game doang. Latihan in-game kita paling cuma 3-4 jam," ujar Erlangga menjelaskan.

"Setelah itu kita brainstorming, nge-gym, lari, berenang segala macam. Karena fisik bisa menjadi prima dan fokus bisa terjaga," tutupnya.

Artikel Tag: Berita eSport, Berita Esports, eSport Indonesia, eSports Indonesia, IeSPA