Penjelasan Persija Batal Selenggarakan Jumpa Pers Usai Laga

Berita Liga 1 Indonesia : Tidak ada sesi konferensi pers yang dilakukan Persija usai laga melawan Persib Bandung. Sebetulnya Thomas Doll sempat hadir ke ruang jumpa pers namun dia pergi karena ada miskomunikasi yang terjadi.

Local Media Officer, Jatnika Sadili memberi penjelasan mengenai batalnya Persija tidak menjalani kewajiban pasca laga. Jadi semula karena alasan keamanan, sesi konferensi pers diminta lebih cepat dari ketentuan yang ada.

Thomas Doll pun sudah hadir namun tidak ada pemain yang mendampinginya. Ketika perwakilan pemain yang rencananya dihadiri Andritany Ardhiyasa sedang dipanggil, juru racik taktik tersebut malah berlalu pergi.

"Ada sedikit miss, kronologisnya, ada permintaan dari pihak keamanan untuk presscon sesuai regulasi itu 15 menit usai pertandingan, karena ini untuk kepentingan keamanan maka dipercepat, kita siapkan presscon lebih cepat setelah pertandingan," ujar Jatnika Sadili ketika diwawancara.

"Namun ketika datang ke lokasi preskon tidak disertai pemain, ketika mau dipanggil pemainnya, Andritany sudah jalan menuju ruangan presscon, Thomas Doll sudah keluar, saya juga belum mendapatkan konfirmasi kenapa tidak mau melanjutkan preskon, langsung pulang," lanjutnya.

Pihak panitia pun sudah berusaha menghubungi Thomas Doll untuk kembali menjalani jumpa pers. Namun pelatih asal Jerman itu menolak. "Tadi datang juga timnya menjelaskan Thomas Doll sudah tidak mau lagi preskon dan dia memilih pulang," lanjutnya.

Terkait regulasi yang berlaku, Jatnika Sadili menyebut bahwa seharusnya pelatih dengan didampingi satu pemain wajib menghadiri jumpa pers sebelum dan setelah laga. "Secara regulasi itu harus dihadiri pelatih dan juga perwakilan pemain. Itu wajib prematch dan post match," tukasnya.

Dalam laga ini Macan Kemayoran dipaksa bertekuk lutut dari Persib dengan skor 0-1. Gol semata wayang lahir dari aksi Ciro Alves yang berhasil memperdaya kiper lewat penyelesaian akhir yang dingin.

Artikel Tag: Persija, Persib, Jatnika Sadili