Paul Pogba, Pengkhianatan dan Mahalnya Balikan sama Mantan

Ekspresi Kekecewaan Paul Pogba
Berita Manchester United: Tren negatif yang menyelimuti Manchester United musim ini semakin mempersulit peluang salah satu bintang mereka, Paul Pogba, untuk memenangi penghargaan Ballon d'Or 2018, Senin (3/12) esok. Apalagi performanya di level klub juga tak mentereng dan cenderung biasa saja.
Pogba masuk dalam 30 nominasi kandidat peraih penghargaan individu bergengsi itu setelah sukses mengantarkan Prancis menjuarai Piala Dunia 2018. Namun, namanya tenggelam di antara Luca Modric dari Real Madrid, Antoine Griezmann dari Atletico Madrid, dan bintang baru Juventus, Cristiano Ronaldo. Peluangnya untuk memenangi Ballon d'Or jelas sangat kecil, kalau tak boleh dibilang sirna.
Dianugerahi kemampuan olah bola di atas rata-rata dan fisik sempurna sebagai pesepakbola, Pogba sejatinya memiliki semua bekal yang diperlukan untuk menjadi pemain terbaik dunia.

Pemain bernomor punggung 6 ini juga sempat menyandang status pemain termahal dunia kala Setan Merah memulangkannya dari Juventus medio 2016/17, atau dua musim lalu dengan mahar 105 juta euro (sekira Rp1,5 triliun). Sang agen, Mino Raiola, berperan besar dalam saga transfer ini.
Namun, rekor itu dipatahkan oleh Neymar yang memutuskan hengkang dari Barcelona menuju Paris Saint-Germain (PSG) dengan rekor fantastis 222 juta euro atau sekira Rp3,5 triliun semusim kemudian.
Perjalanan Karier
Pogba muda memutuskan pergi dari Old Trafford di usia 19 tahun dengan status bebas transfer. Pemicunya adalah kesempatan bermain yang tak kunjung datang dari manajer kala itu, Sir Alex Ferguson. Bahkan ketika lini tengah MU mengalami krisis, alih-alih menurunkan sang wonderkid, Fergie lebih memilih menggeser pemain belakangnya ke tengah. Keputusan itu semakin membulatkan tekad Pogba untuk hengkang.
Mengetahui sang pemain enggan meneken perpanjangan kontrak, Ferguson pun mengungkapkan kekecewaannya karena merasa dikhianati, usai mengonfirmasi kepergian Pogba. Lagi-lagi, Raiola berada di balik kisruh ini, agen yang sangat dibenci oleh Fergie.
Berlabuh di Turin pada musim 2012/13, Juventus memberikan ruang bagi Pogba untuk unjuk gigi. Empat musim berseragam Nyonya Tua, ia menjelma sebagai salah satu pemain paling berharga di dunia. Kombinasinya di lini tengah bersama Arturo Vidal, Claudio Marchisio dan Andrea Pirlo menjadi yang terbaik di Eropa.Bianconeri bahkan mewariskan nomor punggung 10 untuknya.

MU pun kepincut untuk memulangkan pemain dengan gaya rambut nyentrik ini. Namun harga yang harus dikeluarkan sangat besar, terlampau besar untuk seorang pemain yang dilepas secara cuma-cuma dan kembali ke pelukan mantan dengan label termahal sejagad.
Hujan Kritik di Manchester United
Sayangnya, kiprah Pogba bersama United dalam tiga musim terakhir tak pernah sepi dari kritik meski ia sukses menyandingkan trofi Liga Europa dengan Piala Liga di musim "pertamanya". Musim itu, 2016/17, ia hanya mencatatkan total lima gol dan empat assist di Premier League, torehan yang sangat biasa bagi seorang gelandang sekelas Pogba.
Sejauh musim ini, performanya pun masih jauh panggang dari api. Baru mengoleksi lima gol dan tiga assist dari total 18 laga, Pogba gagal mengangkat MU ke papan atas. Skuat Asuhan Jose Mourinho ini bahkan tertinggal 16 poin dari rival sekota mereka, Manchester City, di puncak klasemen liga domestik dan hanya menjadi bayang-bayang Juventus di fase grup Liga Champions.
Artikel Tag: Paul Pogba, Ballon d'Or, Manchester United, Prancis, Juventus
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/paul-pogba-pengkhianatan-dan-mahalnya-balikan-sama-mantan
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini