Masalah Internal Beres, Afrika Selatan Tatap Piala Dunia Wanita 2023

Berita Sepak Bola: Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) mengatakan perselisihan gaji dengan skuat Piala Dunia Wanita telah diselesaikan setelah sebuah badan amal turun tangan dengan memberikan sumbangan.

Tim, yang dikenal dengan julukan 'Banyana Banyana', dijadwalkan untuk menghadapi Botswana dalam pertandingan persahabatan pada akhir pekan lalu sebagai laga perpisahan, sebelum menuju ke Piala Dunia Wanita 2023 yang berlangsung di Australia dan Selandia Baru.

Tetapi,tim terlibat dalam perselisihan dengan SAFA mengenai pembayaran bonus dan kontrak untuk turnamen tersebut, tim nasional bayangan termasuk pemain berusia 13 tahun mengambil alih lapangan karena pemain senior tidak ingin bermain.

SAFA mengatakan resolusi damai telah tercapai menyusul sumbangan dari Yayasan Motsepe, yang berfokus pada kaum muda, perempuan dan kelompok rentan lainnya di seluruh Afrika.

Menteri Olahraga Afrika Selatan, Zizi Kodwa telah meminta SAFA untuk bertemu dengan serikat pemain (SAFPU) untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (05/07) bahwa dia senang kedua belah pihak telah berdamai.

"Saya menyerukan kepada SAFA dan SAFPU untuk bersama-sama menangani keprihatinan yang diangkat oleh Banyana Banyana, yang sangat menginspirasi negara," kata Kodwa.

"Yayasan Motsepe juga harus didekati, dan saya senang dengan kontribusi yang mereka buat.

"Banyana Banyana sekarang dapat fokus sepenuhnya pada Piala Dunia Wanita FIFA, setelah kekhawatiran mereka berhasil ditangani."

Precious Moloi-Motsepe, CEO yayasan tersebut, mengatakan mereka merasa "terikat kewajiban untuk memberikan sumbangan yang rendah hati kepada tim."

Artikel Tag: Afrika Selatan, piala dunia wanita, Piala Dunia