Liga Premier Jauh Lebih Kuat dari UEFA untuk Hukum Man City

Berita Liga Inggris: Liga Premier memiliki kasus yang lebih kuat melawan Manchester City daripada yang dilakukan UEFA tiga tahun lalu, menurut mantan kepala penyelidik badan pengatur sepak bola Eropa, Yves Leterme.

UEFA menangguhkan raksasa Manchester dari sepak bola Eropa pada tahun 2020 karena diduga melanggar aturan Financial Fair Play, sebelum Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) membatalkan larangan tersebut.

City, yang didakwa secara sensasional oleh Liga Premier pada hari Senin (06/02) dituduh melanggar aturan keuangan lagi - lebih dari 100 kali selama periode sembilan tahun - dan berisiko pengurangan poin atau bahkan dikeluarkan dari liga jika terbukti bersalah?

Leterme, kepala investigasi UEFA yang merasa terpukul oleh keputusan CAS untuk mencabut larangan tersebut, yakin bahwa Liga Premier memiliki kasus yang lebih kuat terhadap klub Manchester karena City tidak dapat mengajukan banding ke badan internasional.

Tuduhan yang diajukan oleh Liga Premier tidak termasuk dalam yurisdiksi CAS, dan komisi independen sebagai gantinya memutuskan sanksi yang sesuai untuk City jika terbukti.

Oleh karena itu, City tidak dapat mengajukan banding ke CAS seperti yang mereka lakukan sebelumnya dan Leterme bersikeras ini akan menguntungkan Premier League dalam pertarungan hukum mereka yang akan datang.

Setelah mengetahui bahwa City tidak dapat mengajukan banding, Leterme mengatakan kepada media Belgia, Sporza: “Itu akan membuat kasus ini lebih kuat. Dan kemudian ada elemen lain: ruang lingkup pengaduan sekarang lebih luas daripada di UEFA, baik secara waktu maupun substansi. Terutama karena Premier League tidak harus mematuhi periode pembatasan ketat yang sama seperti yang kami lakukan. Kami mengalami periode lima tahun, yang berarti kami tidak dapat menggunakan elemen-elemen penting.

”Ada arus informasi keuangan yang tidak transparan. Dengan sejumlah pengacara, mereka melakukan apa saja untuk melawan pekerjaan auditor kami. Selain itu, ternyata uang dari sponsorship itu benar-benar dibayar oleh pemiliknya.”

Artikel Tag: UEFA, Premier League 2023, Manchester City