Ketika Tiki-taka Paris St Germain Sulit Hadapi Intensitas Tinggi Newcastle

Berita Liga Champions: Meski Paris St Germain memiliki gaya bermain yang jelas musim ini, juara bertahan Ligue 1 Prancis itu tampak benar-benar bingung ketika harus menghadapi tekanan dengan intensitas tinggi dari Newcastle United dalam kekalahan 4-1 di St James' Park.

Hasil tersebut membuat PSG baru mengumpulkan tiga poin dari dua pertandingan di Grup F Liga Champions, dan ada pertanyaan yang harus dijawab tentang karakter mereka serta kurangnya 'Rencana B'.

Paris St Germain memulai laga dengan sistem yang sangat ofensif - Manuel Ugarte dan Warren Zaire-Emery adalah dua gelandang yang ditempatkan di belakang kuartet penyerang (Kylian Mbappe, Goncalo Ramos, Ousmane Dembele dan Randall Kolo Muani).

Mereka tidak dapat menahan gaya bermain intensitas tinggi Newcastle dan dengan cepat kewalahan.

"Mereka menyulitkan kami di lini tengah, ya, di mana kami kalah jumlah. Itu tidak mudah," kata bek Lucas Hernandez yang mencetak gol PSG di babak kedua.

PSG kembali ke ruang ganti dengan tertinggal 2-0, mereka hanya mengancam melalui Dembele sejak awal laga dan jelas membutuhkan lebih banyak kontrol di lini tengah.

Meskipun situasi tersebut seharusnya mendorong Enrique untuk melakukan penyesuaian pada babak kedua, 11 pemain yang sama memulai babak kedua, dan PSG kembali kebobolan pada menit ke-50.

PSG menikmati hampir 70 persen penguasaan bola tetapi tidak mampu menciptakan peluang berbahaya dan membuat beberapa kesalahan besar. Salah satunya adalah bola buangan dari Marquinhos yang menghasilkan gol pembuka Miguel Almiron.

"Saya bertanggung jawab atas hasil ini," kata Enrique tanpa memberikan penjelasan lebih lengkap.

Artikel Tag: Luis Enrique, Paris St Germain, newcastle