Claudio Ranieri Akui Minta Anak Asuhnya Beri Respect Kepada Wasit

Berita Liga Europa: Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri jelaskan alasan dia memasuki lapangan dan menggiring anak asuhnya keluar lapangan setelah laga melawan FC Porto.

Pelatih AS Roma, Claudio Ranieri merasa wasit Tobias Stieler cenderung memihak kepada FC Porto setelah hasil imbang 1-1 di Europa League. Sang pelatih juga mencegah anak asuhnya memberi hormat kepada sang pengadil lapangan.

“Apakah saya merasa dia sudah diramalkan? Saya sudah memperingatkan para pemain, jangan pernah protes! Karena begitulah cara dia memimpin pertandingan.” ujar Ranieri kepada Sky Sport Italia.

“Wasit yang melakukan tugasnya, dia yakin telah melakukannya dengan baik, tapi delapan kartu kuning untuk kami, satu kartu merah. Beberapa memang adil, jangan salah paham, tetapi Anda tidak boleh seenaknya membuat pemain kesal seperti ini.”

Ketika dia bergegas ke lapangan setelah peluit akhir dibunyikan, apakah dia mencoba menghentikan para pemain mendapat masalah dengan memprotes wasit?

"Saya juga tidak ingin mereka memberi hormat kepadanya [wasit]. Dia tidak pantas diberi hormat. Melihat hal seperti ini di lapangan internasional. Sekarang sudah selesai, kita lanjutkan."

Pelatih veteran itu melanjutkan keluhannya dan mengarahkannya kepada para pemain sepak bola modern juga, dengan mencatat bahwa Manu Kone mendapat kartu kuning karena tekel geser yang sangat bagus.

"Saya benci melihat pemain berteriak dan memegangi wajah mereka seolah-olah mereka telah dipukul.”

“Saya katakan, gunakan VAR juga untuk melawan mereka dan beri sanksi kepada mereka yang berpura-pura melakukan kontak, jika tidak, kita tidak bisa bermain sepak bola lagi. Mereka dipukul di perut, lalu berteriak dan memegangi wajah mereka.”

“Ini bukan lagi sepak bola! Singkatnya, para pemain tampil hebat, saya sangat senang, dan kemudian semuanya berjalan seperti ini. Tidak apa-apa.”

Artikel Tag: Claudio Ranieri