Juara Liga Champions Jadi Mimpi Terbesar Unai Emery

Berita Liga Inggris: Unai Emery menolak terseret pembicaraan prematur soal perburuan gelar Premier League musim ini. Namun, manajer Aston Villa itu mengakui bahwa bermimpi adalah hal yang sah, sekaligus menegaskan bahwa menjuarai Liga Champions merupakan ambisi terbesar dalam karier kepelatihannya.

Aston Villa tengah berupaya kembali ke kompetisi elite Eropa musim depan, baik melalui posisi akhir di Premier League maupun dengan menjuarai Liga Europa. Musim lalu, Villa lolos ke Liga Europa pada hari terakhir kompetisi setelah gagal ke Liga Champions hanya karena selisih gol.

Saat ini, Aston Villa mengoleksi 39 poin dari 18 pertandingan, catatan yang sama dengan dua musim lalu ketika mereka finis di posisi keempat. Jumlah tersebut juga menjadi perolehan poin tertinggi Villa pada tahap ini sepanjang sejarah mereka di Premier League.

Menjelang laga tandang melawan Arsenal di Emirates Stadium, Rabu (31/12) dini hari WIB, Villa berada dalam performa luar biasa dengan 11 kemenangan beruntun di semua kompetisi. Torehan itu menyamai rekor klub yang terakhir kali dicapai 111 tahun lalu, sekaligus membuat mereka hanya tertinggal tiga poin dari Arsenal di puncak klasemen.

Ketika ditanya apakah para pendukung Villa boleh bermimpi menjuarai Premier League musim ini, Unai Emery menjawab dengan jujur namun tetap membumi. “Bermimpi itu gratis. Semua orang harus bermimpi. Saya punya mimpi dan saya berada di sini untuk mengejar mimpi itu,” ujar Emery.

Pelatih asal Spanyol tersebut kemudian mengungkapkan target terbesarnya. “Mimpi terbesar saya, di sini atau sebagai pelatih, adalah menjuarai Liga Champions. Itu mimpi saya sepanjang hidup,” tegasnya.

Emery merefleksikan perjalanan panjang kariernya. “Dua puluh tahun lalu saya memulai sebagai pelatih di divisi bawah di Spanyol. Melihat progres saya sekarang, saya merasa sangat beruntung bisa melatih di level ini,” ucapnya.

Meski bangga dengan pencapaiannya, Emery menekankan tanggung jawab besar yang ia emban. “Saya bangga dengan apa yang sudah saya lakukan, tetapi saya juga punya tanggung jawab besar kepada klub, para pendukung, pemain, dan pemilik. Di level saya sekarang, mimpi saya tetap sama, memenangkan Liga Champions,” katanya.

Ia merasa semakin dekat dengan target tersebut. “Saya tidak tahu apakah saya akan mendapat kesempatan ini lagi. Musim lalu kami bermain di perempat final, empat tahun lalu [bersama Villarreal] di semifinal. Saya semakin dekat,” ujar Emery.

Meski demikian, ia menegaskan tetap berpijak pada realitas. “Di setiap momen, saya harus realistis. Satu-satunya mimpi saya saat ini adalah pertandingan besok,” ungkapnya. “Kami bisa menganalisis bagaimana membangun tim dan ke mana kami ingin melangkah, tetapi sekarang hanya ada besok. Setelah itu, baru kita lihat.”

Unai Emery juga menepis anggapan bahwa ia akan terbawa emosi saat kembali menghadapi Arsenal, klub yang pernah ia latih. “Tidak, karena selama 20 tahun saya melatih di banyak klub, di Spanyol, Inggris, Rusia, dan Paris,” jelasnya.

“Ketika saya kembali menghadapi tim yang pernah saya latih, bagi saya itu hanya satu pertandingan lagi. Tidak lebih dari itu. Saya ingin menang karena itu tanggung jawab saya, dan seluruh energi saya adalah melakukan pekerjaan terbaik untuk para penggemar,” lanjutnya.

Ia pun menegaskan di mana hatinya kini berada. “Hati saya ada di San Sebastian, Real Union, dan Real Sociedad. Klub-klub lain juga bagian dari perjalanan saya. Tetapi sekarang, hati saya adalah Aston Villa. Semua yang saya lakukan adalah berusaha memberikan yang terbaik untuk para penggemar, pemilik klub, pemain, dan staf pelatih,” tutupnya.

Artikel Tag: Unai Emery, Aston Villa