Bermain Di Manahan Solo Membuat Sriwijaya FC Rugi Besar
Ligaolahraga.com – Sriwijaya FC dengan terpaksa harus mennggelar leg kedua Semifinal Piala Presiden 2015, di Stadion Manahan, Solo. SFC harus menjamu Arema Cronus di Solo, lantaran kondisi Palembang yang masih diselimuti asap tebal.
Kondisi tersebut juga membuat Laskar Wong Kito harus bermain tanpa dukungan penuh para suporternya, mengingat jarak yang cukup jauh dari Palembang ke Solo. Apalagi, beberapa suporter SFC sempat menolak Stadion Manahan sebagai venue leg kedua.
"Masalah stadion pindah ini urusan Augie Bunyamin(Direktur Pertandingan). Sebenarnya saya ingin bisa masuk final diantar suporter kami. Kalau kondisinya seperti ini (pindah ke Solo), kami rugi besar," ujar Manajer SFC, Robert Heri, seperti dilansir Goal.
Robert Heri sendiri sangat menginginkan tim asuhan Benny Dolo ini bisa memainkan leg kedua di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Bermain di kandang sendiri tentunya akan membuat Titus Bonai dan kawan-kawan mendapat dukungan penuh dari suporternya.
Namun penyelenggara Piala Presiden 2015, Mahaka Sports, telah menetapkan Stadion Manahan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang tidak memberikan rekomendasi pertandingan.
"Dengan main di kandang orang, tentunya kami rugi. Kerugian ini tidak bisa diukur dengan uang, yaitu dukungan penonton. Kami ingin dapat dukungan dari penonton untuk selangkah lagi ke final. Kalau main di Jakabaring, motivasi untuk pemain pasti sangat tinggi," sambung Robert Hari.
Manajer SFC tersebut juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh suporter SFC, karena tidak bisa bermain di Palembang.
"Bukan cuma saya saja, pemain juga inginnya main di Jakabaring. Tapi saya sudah meyakinkan kepada tim jangan berkecil hati. Kami sudah berusaha maksimal, namun karena kondisinya seperti ini mau apalagi," sesal Robert Heri.
Sementara itu, Sekertaris Tim SFC, Faisal Mursyid, menyatakan bahwa pihaknya tidak ada pilihan lain kecuali Stadion Manahan. Di mana sebenarnya ada beberapa opsi lainnya seperti Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali, dan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dianggap tidak kondusif dengan berbagai alasan yang berbeda.
"Bukannya kami menerima. Tapi kondisinya begini (kabut asap). Dan tadi siang (kemarin siang-red) kami sudah kirim surat ke Mahaka kalau kami akan main di Manahan. Kalau masalah stadion lain, saya contohkan di Jalak Harupat, panitia di sana tidak siap secara teknis, karena sehari sebelumnya Persib Bandung akan menghadapi Mitra Kukar. Kalau di GBK tidak perlu dijawab kalian tahu sendiri apa masalahnya, di Bali terlalu jauh, dan di Surabaya juga terkait izin keamanan," jelas Faisal Mursyid.
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/bermain-di-manahan-solo-membuat-sriwijaya-fc-rugi-besar
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini