Berita Liga Super Cina: Shenzhen Pecat Eriksson

Penulis: Fafa Zahir

Rabu 14 Jun 2017, 16:00 WIB

Berita Liga Super Cina: Shenzhen Pecat Eriksson — Sven Goran Eriksson/ESPN

Ligaolahraga - Berita Liga Super Cina: Mantan manajer tim nasional Inggris, Sven-Goran Eriksson, dipecat dari jabatannya sebagai pelatih klub Cina, Shenzhen FC. Pelatih asal Swedia ini didepak setelah gagal mengangkat performa klub yang bermarkas di Shenzhen Stadium ini.

Sven Goran Eriksson Bereuni Bersama para Alumni Sampdoria

Eriksson mengambil alih jabatan pelatih Shenzhen Desember lalu, namun gagal mengangkat performa tim yang tengah berkompetisi di China League One, kasta kedua kompetisi sepak bola di Cina setelah China Super League.

Shenzhen yang berambisi meraih tiket promosi ke China Super League pada akhir musim ini sekarang tercecer di urutan keempat di klasemen China League One. Mereka hanya mampu memetik lima kemenangan dalam 13 pertandingan.

Dalam kegagalan memetik kemenangan di delapan pertandingan beruntung membuat Eriksson terpental dari jabatannya sebagai pelatih kepala klub yang bermarkas di Stadion Shenzhen tersebut.

Padahal Shenzhen berharap banyak kepada pelatih yang sudah sangat berpengalaman menangani tim-tim seperti Manchester City, Roma, dan Lazio ini. Shenzen akhirnya menunjuk Wang Baoshan sebagai ganti pelatih asal Swedia tersebut.

Eriksson juga termasuk berpengalaman menangani klub sepakbola Cina. Dia memulai kiprahnya di “Negara Tirai Bambu” ini pada Juni 2013.

Dia memulainya dengan menangani klub Guangzhou R&F pada musim 2013-2014. Dia kemudian dipercaya melatih Shanghai SIPG antara 2014-2016 sebelum ditunjuk menangani Shenzhen.

Sebelumnya, pelatih yang kini berusia 69 tahun tersebut terakhir berkiprah di Eropa ketika menangani Leicester City musim 2010-2011. Sebelumnya, dia juga pernah menangani beberapa tim nasional.

Setelah melatih tim nasional Inggris antara 2001-2006, dia menangani Manchester City selama semusim.

Pada 2008, dia diangkat sebagai pelatih timnas Meksiko. Setahun di sana, dia kemudian dipercaya menjadi arsitek timnas Pantai Gading. Namun, dia hanya bertahan tiga bulan menangani tim Afrika tersebut.