Ragam Basket: Mengenang 25 Tahun Pengumuman Magic Johnson Terjangkit HIV

Magic Johnson menyampaian berita
Ligaolahraga – Ragam Basket: Tanggal 7 November 1991, dikenang oleh dunia olahraga sebagai salah satu momen paling diingat pada era 90-an. Hari itu, atlet paling dikenal di seantero dunia, Magic Johnson, mengumumkan pensiun dari NBA akibat positif HIV, virus penyebab AIDS dan dunia seketika terkejut.
Mantan komisioner NBA, David Stern, duduk persis di sebelah kiri Johnson saat bintang LA Lakers itu mengemukakan kabar mengejutkan tersebut dalam sebuah konferensi pers di The Forum. Stern duduk terpaku dengan muka sedih. “Asumsi waktu itu adalah jika Anda mengidap HIV, Anda akan mati,” ujar Stern.
Padahal Johnson mengetahui kabar yang mengubah hidupnya itu secara tidak sengaja. Johnson melakukan pemeriksaan kesehatan mendalam sebagai bagian dari kebijakan asuransi jiwa yang baru. Hasil tesnya diterima oleh Dr. Michael Mellman, dokter pribadi Johnson.
Begitu mengetahui hasilnya, Mellman yang juga merangkap sebagai dokter tim Lakers, segera menelepon Johnson. Karena tak ingin memberitahukan hasil itu melalui telepon, sang dokter pun menyuruh Johnson untuk meninggalkan laga pramusim Lakers di Utah dan segera menemuinya.
Johnson terbang ke Los Angeles, dijemput di bandara oleh agennya yang langsung mengarahkan mobil ke kantor sang dokter. Berita itu sangat mengejutkan dan tak terbayangkan. Johnson sama sekali tak menyangka bahwa dia yang heterosekusal dapat terjangkit virus yang selalu diasosiasikan dengan komunitas homoseksual.
Dia kemudian melakukan dua tes lagi dengan beberapa dokter HIV terkenal dan hasilnya sama-sama positif. Waktu itu Johnson merasa dirinya dijatuhi hukuman mati. Perasaan yang dirasakan oleh semua orang yang senasib dengannya. Bagi mereka pada era itu, HIV berarti AIDS, dan AIDS berarti mati.
Magic Johnson (paling kiri) bersama istri Cookie, putri angkat Elisa, dan putra Earvin Johnson III.
Fakta dirinya mengidap virus HIV tidak hanya membuatnya mengkhawatirkan nyawanya sendiri, namun juga nyawa keluarganya. Sepekan sebelumnya, istri Johnson, Cookie, mengetahui dirinya sedang hamil. Untung, sang ibu dan calon bayinya tak terdampak oleh virus dalam tubuh Johnson.
Begitu hasil tes ketiganya diketahui, Johnson memutuskan akan mengumumkan pengunduran dirinya dari kompetisi NBA, dan menginformasikan kepada publik alasannya berhenti bermain basket. Pada titik ini, hanya segelintir orang yang mengetahui alasan Johnson yang sebenarnya.
Media sendiri hanya diberitahu bahwa Johnson absen dalam laga-laga pramusim karena menderita flu. Jelang pengumumannya itu, Cookie tidak ingin suaminya mengungkapkan berita tersebut melalui konferensi pers. Tapi, sambil menatap mata istrinya erat-erat, Johnson menjawab keberatan istrinya.
“Dia berkata, ‘Saya harus menyelamatkan sebanyak mungkin orang. Mereka tidak sadar penyakit ini juga bisa diderita heteroseksual. Mereka mengira penyakit itu hanya menyerang kaum gay. Mereka harus tahu siapa pun bisa terkena penyakit ini, dan itulah yang saya harus lakukan’,” cerita Cookie.
Dengan penuh keberanian, Johnson mengorbankan privasinya sendiri –citranya sendiri—untuk memastikan pemahaman yang lebih baik mengenai penyakit ini. Dalam konferensi pers pun Johnson amat berterus terang, tanpa emosi berlebih atau air mata. Dengan gamblang, dia menyatakan fakta sebenarnya.
“Ada dua hal yang saya tidak akan pernah lupakan hari itu,” kata eksekutif Lakers, Jeanie Buss. “Pertama, betapa beraninya Magic saat itu. Dia tak memperlihatkan rasa takut. Hal lainnya adalah bahwa saya hanya pernah sekali melihat ayah saya (pemilik Jerry Buss) menangis (saat ibunya wafat). Hari itu, dia menangis lagi.”
Pernyataan terakhir Johson dalam konferensi pers tersebut bisa jadi yang paling menginspirasi. “Ini adalah tantangan berikutnya dalam hidup saya,” ujar Johnson yang kala itu berusia 32 tahun. “Saya akan mengalahkan (penyakit ) ini, dan saya akan bersenang-senang.”
Tampil di Olimpiade 1992 bersama Larry Bird dan Michael Jordan
Setelah pensiun, Johnson belajar lebih banyak soal HIV/AIDS, sembari menjalani pengobatan. Juga memakai sosoknya sebagai contoh nyata, serta memberikan edukasi kepada masyarakat untuk sadar dan paham soal penyakit yang terbilang masih baru kala itu.
Setelah konsultasi sana-sini, dia ternyata masih tetap berkompetisi di NBA meski terjangkit HIV. Johnson berpartisipasi di Pertandingan All-Star 1992, Olimpiade Barcelona, dan coba melakukan “comeback” pada musim 1992-93. Dia bermain lagi di NBA dalam 32 partai pada musim 1995-96, sebelum sepenuhnya pensiun.
Kini, 25 tahun setelah pengumuman yang mengejutkan dunia itu, Johnson tidak lagi dikenal sebagai pebasket yang terjangkit HIV. “Dia dikenal sebagai pebisnis sukses, anggota Hall of Fame, dan pionir dalam hal mengedukasi masyarakat soal HIV, baik cara pencegahannya dan pengobatannya,” ujar Stern.
Artikel Tag: Magic Johnson, los Angeles lakers, HIV, AIDS, basket, NBA
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/ragam-basket-mengenang-25-tahun-pengumuman-magic-johnson-terjangkit-hiv
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini