Cooper Flagg Pemain Termuda dalam Sejarah NBA yang Tembus 40 Angka

Cooper Flagg mencatatkan sejarah baru di NBA, namun pencapaian luar biasa itu terasa pahit karena berakhir dengan kekalahan.

Pemain Dallas Mavericks berusia 18 tahun tersebut mencetak 42 poin dalam laga melawan Utah Jazz, menjadikannya pemain termuda dalam sejarah NBA yang mampu menembus angka 40 poin.

Sayangnya, performa gemilang itu tidak cukup membawa Mavericks meraih kemenangan setelah mereka tumbang 133-140 lewat perpanjangan waktu, Senin (15/12) malam waktu setempat di Salt Lake City.

Dengan torehan 42 poin, Cooper Flagg memecahkan rekor sebelumnya milik LeBron James, yang mencetak 37 poin pada usia 18 tahun pada Desember 2003.

Flagg sendiri baru akan genap berusia 19 tahun pada Minggu mendatang, membuat pencapaian ini semakin istimewa dalam perjalanan awal kariernya sebagai pilihan nomor satu NBA Draft.

Meski demikian, Cooper Flagg mengaku sulit menikmati rekor tersebut.

Seusai pertandingan, ia terlihat mengompres pergelangan kakinya dengan es setelah sempat terkilir di akhir waktu normal.

“Jelas kami tidak menang, jadi sulit bagi saya untuk benar-benar merasa senang,” ujar Flagg. “Tentu ini sebuah pencapaian, tapi kemenangan tetap yang utama.”

Selain 42 poin, Cooper Flagg juga mencatatkan tujuh rebound, enam assist, dua blok, dan satu steal.

Ia menjadi pemain ketiga dalam sejarah NBA yang masih berusia remaja dan mampu membukukan setidaknya 40 poin, lima rebound, dan lima assist dalam satu pertandingan, menyusul LeBron James dan Kevin Durant.

Pelatih Mavericks, Jason Kidd, memuji perkembangan pesat anak asuhnya. Menurut Kidd, semakin lama Flagg berada di lapangan, semakin matang pula permainannya.

Dalam beberapa pekan terakhir, Flagg memang menunjukkan lonjakan performa signifikan, dengan rata-rata 25,7 poin dalam tujuh pertandingan terakhir.

Ia juga semakin agresif menyerang ring, terbukti dari 15 tembakan bebas yang berhasil ia masukkan dari 20 percobaan melawan Jazz.

Pada kuarter keempat, Flagg mencetak 12 poin dan menunjukkan kecerdasan bermain yang jarang dimiliki pemain seusianya.

Salah satu momen krusial terjadi ketika ia sengaja gagal dalam eksekusi lemparan bebas di detik akhir waktu normal, menghasilkan rebound panjang yang berhasil diamankan Max Christie sebelum akhirnya Mavericks memaksakan overtime.

Namun, di babak tambahan, Jazz tampil dominan. Flagg gagal mencetak satu pun field goal di overtime, sementara Utah menutup laga dengan laju 11-0 yang memastikan kemenangan. Flagg pun menyalahkan dirinya sendiri.

“Saya harus lebih baik. Ada beberapa turnover bodoh dan peluang mudah yang terlewat,” katanya.

Rekan setimnya, P.J. Washington, sama sekali tidak terkejut dengan ledakan poin Flagg.

Dengan absennya Anthony Davis dan beberapa pemain lain karena cedera, Flagg mulai menjadi pusat serangan Mavericks. “Dia pemain spesial. Ini baru permulaan,” ujar Washington.

Meski memecahkan rekor dan menyamai Mark Aguirre sebagai rookie dengan poin terbanyak dalam sejarah Mavericks, Flagg menegaskan fokusnya tetap pada perkembangan diri dan kemenangan tim.

“Saya tidak terlalu memikirkan rekor. Tujuan saya hanya terus berkembang dan membantu tim menang,” tuturnya.

Sejarah telah tercipta, namun bagi Cooper Flagg, perjalanan baru saja dimulai.

Artikel Tag: Cooper Flagg