Tak Ada Favorit Kuat Tunggal Putra Untuk Medali Emas Olimpiade Paris 2024

Berita Badminton : Hasil tak terduga pada tunggal putra Kejuaraan Dunia di Kopenhagen menunjukkan bahwa upaya meraih kejayaan Olimpiade Paris tahun depan adalah sebuah hal yang terbuka.

Pada hari Jumat, penggemar Denmark di Royal Arena dibungkam ketika favorit lokal dan peringkat 1 dunia Viktor Axelsen disingkirkan oleh pemain veteran India HS Prannoy di perempat final.

Unggulan kesembilan dari India itu juga menyingkirkan mantan juara dunia, Loh Kean Yew dari Singapura pada babak sebelumnya.

Meskipun kejutan selalu bisa terjadi di Kejuaraan Dunia, pemain terkemuka lainnya seperti Kunlavut Vitidsarn dari Thailand dan Kodai Naraoka dari Jepang telah memenuhi unggulan mereka dan dijamin mendapatkan medali.

Pemain Denmark lainnya, Anders Antonsen, juga telah menunjukkan bahwa ia bisa menjadi penantang podium di Olimpiade Paris tahun depan.

Setelah berjuang dengan cedera, mantan juara Eropa ini tampil dengan semangat dan terlihat tajam.

Mantan pakar bulu tangkis internasional Inggris yang berpengalaman, Ben Beckman merasa bahwa ajang tunggal putra telah dibuka sepanjang tahun. Beckman bahkan menilai masih belum terlambat bagi Lee Zii Jia untuk kembali tampil terbaik di Olimpiade.

“Yang pasti, tunggal putra sudah menunjukkan tanda-tanda peluang terbuka sepanjang tahun 2023. Kejuaraan Dunia ini memperkuat hal itu," katanya.

“Pemain-pemain muda terus berkembang, Viktor semakin bisa dikalahkan, pemain seperti Prannoy menunjukkan performa terbaik dalam kariernya, dan Anders kembali.'

“Saya bahkan mengatakan Zii Jia punya cukup waktu untuk kembali ke performa terbaiknya di Paris,” tambah Beckman kepada Timesport.

Sejauh musim ini, sembilan pemain tunggal putra berbeda telah memenangkan hadiah utama di 12 ajang World Tour tingkat atas (Super 500 ke atas) seperti Viktor Axelsen, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Kunlavut Vitidsarn, Anders Antonsen serta Li Shi Feng.

Artikel Tag: viktor axelsen, Kodai Naraoka, Kunlavut Vitidsarn, HS Prannoy, Jonatan Christie, Lee Zii Jia, Olimpiade Paris 2024, Anthony Sinisuka Ginting