Rexy Mainaky Kecewa Ganda Putra Tuan Rumah Gagal Total di Malaysia Open

Berita Badminton : Natal dan Tahun Baru sudah berakhir guys. Saatnya untuk serius. Demikian dikatakan direktur kepelatihan ganda nasional Rexy Mainaky setelah tiga pasangan ganda putra tersingkir di babak penyisihan Malaysia Open.

Pesannya keras dan jelas untuk juara dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, yang kalah di babak kedua, dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun, yang kalah di pertandingan babak pertama mereka.

Rexy Mainaky tidak terlalu keras dengan tuntutannya karena ini adalah turnamen pertama tahun ini, tetapi pemain Indonesia itu yakin pasangan tersebut tidak cukup berusaha untuk membuat kesan yang kuat di depan pendukung mereka sendiri.

Peringkat 5 dunia China Liu Yuchen/Ou Xuanyi mengamankan kemenangan ketiga mereka berturut-turut atas peringkat 3 dunia Aaron/Wooi Yik di mana Malaysia menyerah dengan mudah dengan kekalahan 10-21, 21-23.

Mereka menemukan sentuhan mereka di game kedua ketika memimpin 12-3 tetapi menurunkan penjagaan mereka untuk membiarkan lawan mereka mengamankan kemenangan yang meningkatkan psikologis lainnya.

Sze Fei/Izzuddin memulai dengan baik tetapi tersandung ketika rival China mereka Liang Weikeng/Wang Chang melakukan perlawanan (16-21, 21-11, 21-17) sementara Wei Chong/Kai Wun tidak dapat menemukan terobosan melawan pemain Indonesia Marcus Fernaldi-Kevin Sanjaya.

Rexy Mainaky menambahkan, para pemain tidak diharapkan untuk selalu meraih gelar tetapi setidaknya menghasilkan performa yang berkualitas untuk membalas kepercayaan dari Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dan para penggemar di dalamnya.

“Mereka (timnas) harus paham bahwa perayaan Natal dan Tahun Baru sudah selesai dan Sinterklas yang ingin memberi mereka hadiah sudah pergi, sehingga mereka harus kembali fokus bekerja serius. Tidak ada libur lagi,” kata Rexy.

“Alasan seperti tekanan bermain di negara sendiri tidak bisa digunakan oleh pemain kelas dunia seperti mereka. Tengok saja ganda Indonesia, Jepang, Korea Selatan yang mampu menampilkan yang terbaik di negeri sendiri,” ungkapnya.

“Kami tidak mengharapkan mereka untuk menang tetapi mereka harus memahami bahwa mereka diberikan dana dan setiap bantuan lain yang mereka butuhkan untuk mencapai kesuksesan dalam karir mereka. Lalu ada fans yang selalu mendukung mereka. Mereka tidak bisa menerimanya terlalu mudah.”

“Aaron-Wooi Yik memulai dengan buruk tetapi mereka bangkit di game kedua dan memimpin 12-3. Pada tahap itu, mereka seharusnya tidak membiarkan lawan untuk melawan. Saat pasangan China unggul 13-3 di game pertama, mereka tak pernah santai. Itulah cara melakukannya.”

“Sze Fei/Izzuddin memulai dengan baik tapi mereka tidak bisa menjaga tekanan sementara Wei Chong/Kai Wun tidak menyelesaikannya. Mereka harus mendapatkan kemenangan dan tidak mengharapkan lawan menyerahkan mereka ke piring perak. Kita perlu kembali ke pekerjaan serius dan itu akan segera dimulai."

Rexy Mainaky mengatakan bahwa setiap pemain akan memiliki program individu khusus untuk menutupi kelemahan mereka selain sesi latihan kelompok reguler. Ia juga ingin para pemain pro aktif dan melakukan perubahan gaya hidup menjadi profesional sejati.

“Kami akan menganalisis area peningkatan yang dibutuhkan oleh setiap pemain dan program individual akan disiapkan. Bisa berupa kelemahan dalam aspek fisik, penyesuaian teknis dan taktis atau keterampilan khusus,” kata Rexy.

“Tanggung jawab juga ada pada para pemain untuk mendekati kami jika mereka membutuhkan pelatihan tambahan untuk meningkatkan keterampilan tertentu yang kurang dalam permainan mereka. Mereka berlatih sekitar delapan jam sehari, tetapi yang membuat mereka sukses adalah cara mereka mengelola sisa delapan jam itu.”

“Mereka harus menjadi profesional sejati. Makan makanan yang tepat, istirahat yang cukup dan fokus pada hal-hal yang dapat membuat mereka menjadi pemain yang lebih baik,” legenda bulu tangkis Indonesia itu menambahkan.

Artikel Tag: rexy mainaky, Aaron Chia, Soh Wooi Yik, Malaysia Open 2023