Pullela Gopichand Puji Mentalitas HS Prannoy Lewati Momen Tersulit

Berita Badminton : HS Prannoy, peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia yang digelar di Kopenhagen beberapa waktu lalu, menceritakan perjalanannya yang ia gambarkan “kocar-kacir” dan penuh luka. Ia menjelaskan bahwa tahun-tahun awal sangat sulit dan transisi ke kompetisi senior sangatlah menantang

“Saat itu saya mengalami banyak cedera. Namun hal itu mengajari saya cara bekerja (di lapangan), dan cara bekerja di luar lapangan. Saya paham bahwa mengatur tubuh adalah kuncinya. Saya senang semuanya berjalan baik sekarang,” kata Prannoy dalam panel bertajuk 'Ketekunan dan Olahraga' di Telangana pada Kamis.

Pullela Gopichand, pelatih HS Prannoy, memuji pemain tersebut atas kemampuannya menahan rasa sakit dan berjuang melewati kesulitan.

“Cara dia berjuang melewati rasa sakit fisik sungguh luar biasa. Saya hanya berharap orang-orang dapat memahami perasaan saya dan menuliskannya secara akurat. Saat aku melihatnya, aku melihat seseorang yang kesakitan, namun masih berjuang sekuat tenaga. Saya belum pernah melihat seorang atlet menanggung beban seberat itu. Saya berharap dia terus melakukannya untuk waktu yang lama,” kata Gopichand.

Selama dua tahun terakhir, HS Prannoy telah meraih sederet hasil luar biasa, termasuk kemenangan krusialnya yang membawa India menjadi juara Piala Thomas pada tahun 2021. Prannoy menilai periode ini sebagai yang terbaik bagi India, yang merupakan hasil dari satu dekade lamanya. upaya yang didedikasikan untuk olahraga.

“Dekade terakhir ini sungguh luar biasa. Kami telah meraih banyak kemenangan dan secara konsisten meningkatkan standar. Memenangkan apa pun yang kurang dari turnamen Super 750 tidak lagi dianggap layak diberitakan. Ini telah menjadi standar baru bagi kami. Awalnya tim putri, tapi kini tim putra pun jadi patokan itu,” ujarnya.

“Pemain tunggal dan ganda Chirag dan Satwik semuanya berkontribusi terhadap pencapaian ini. Saya senang dengan perubahan positif yang telah terjadi. Memenangkan Piala Thomas merupakan tonggak penting yang tidak kami antisipasi. Namun, itu adalah hasil kerja keras dan dedikasi selama 10 tahun. Kami mampu membangun tim yang layak dinobatkan sebagai juara dunia.”

Pemain berusia 31 tahun itu berharap bisa meniru performa di Asian Games mendatang di Hangzhou, Tiongkok, yang akan menampilkan tim putra serupa dengan Piala Thomas.

Gopichand juga memuji semangat tim dalam mengakhiri perjalanan panjang bulutangkis India yang dimulai dengan kegagalan di Commonwealth Games.

“Sungguh menakjubkan memiliki orang-orang seperti Prannoy. Beberapa dari senior ini menjadi jangkar tim. Anda memerlukan seseorang untuk mengatakan bahwa ini adalah tim kami dan semua orang menghormatinya. Tim ini melakukan itu. Srikanth berperan sebagai pemimpin, dan kemudian Anda memiliki pemain muda seperti Lakshya Sen. (Pada) 1994, tim India tidak dikirim ke Persemakmuran karena kami tidak masuk enam besar di kategori mana pun,” katanya.

Artikel Tag: HS Prannoy, Pullela Gopichand, India