Jalan Panjang dan Ketekunan Yang Membuat Rexy Mainaky Jadi Pelatih Sukses
Berita Badminton : Rexy Mainaky telah mencapai status legendaris sebagai pemain tetapi telah menempuh perjalanan panjang dan sulit selama 18 tahun untuk menghasilkan juara dunia sebagai pelatih ganda putra.
Berkat Aaron Chia-Soh Wooi Yik, Rexy Mainaky akhirnya mencapai tujuan itu di Tokyo dua hari lalu dan langsung menantang dirinya untuk tugas berikutnya yakni menghasilkan juara Olimpiade berikutnya.
Dia akan memiliki dua tahun ke depan untuk mencapai itu di Olimpiade Paris 2024.
“Sebagai pelatih ganda putra, ini pertama kalinya saya menghasilkan juara dunia dan sangat memuaskan,” kata Rexy.
“Merupakan perjalanan panjang untuk mencapai prestasi ini dan itu tidak dapat dilakukan jika bukan karena cara Aaron/Wooi Yik bangkit dari kemunduran Commonwealth Games mereka."
“Sebagai pelatih, saya perlu membuat tantangan baru dan yang berikutnya jelas untuk menciptakan juara Olimpiade untuk Malaysia pada 2024."
“Untuk itu, saya harus memastikan Malaysia memiliki beberapa pasangan kelas atas lagi dengan Aaron/Wooi Yik yang memimpin," ungkapnya.
Fokus utama Rexy adalah membantu Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani dan kombinasi muda Man Wei Chong/Tee Kai Wun untuk mulai menjadi kombinasi yang mapan dan memberikan dukungan yang mampu untuk Aaron/Wooi Yik.
Rexy Mainaky merasa lega bahwa ia mampu menjadi pelatih top setelah banyak kekecewaan dalam pencariannya yang terus-menerus untuk seorang juara dunia.
Pemain Indonesia ini beralih menjadi pelatih pada tahun 2004 setelah karir bermain yang sukses yang memuncak dalam dia memenangkan dua penghargaan tertinggi yakni Olimpiade (Atlanta 1996) dan Kejuaraan Dunia (Lausanne 1995) – bersama Ricky Subagja.
Rexy memulai karir kepelatihannya di Inggris pada tahun 2004 kemudian datang ke Malaysia dan melayani Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) selama tujuh tahun sebelum berangkat pada tahun 2012.
Tugas pertamanya di Malaysia melihat Koo Kien Keat/Tan Boon Heong mencapai final Kejuaraan Dunia di Paris pada 2010, sebelum kalah dari juara Olimpiade Cai Yun/Fu Haifeng dari China.
Ia sempat bekerja sebentar di Filipina setelah meninggalkan BAM pada 2012 dan kembali ke Indonesia sebagai direktur kepelatihan mereka. Perhentian berikutnya adalah di Thailand pada tahun 2017 di mana ia memiliki tugas yang sukses.
Pelatih Indonesia itu terus menghasilkan Olimpiade dan juara dunia selama masa jabatannya sementara Thailand juga menghasilkan pemenang ganda campuran pertama mereka Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai pada tahun 2021.
Selama tugas pertamanya di Inggris, Rexy juga mengawasi pelatihan ganda campuran di mana Nathan Robertson-Gail Emms menjadi juara dunia di Madrid pada tahun 2006, setahun setelah ia bergabung dengan BAM sebagai pelatih.
Namun, Rexy tidak dapat mengklaim kisah sukses itu sebagai miliknya, tetapi tidak dapat disangkal perannya dalam mengubah bentuk Aaron-Wooi Yik untuk membimbing mereka ke mahkota juara dunia.
Dia sekarang optimis tentang menulis lebih banyak kisah sukses untuk Malaysia di ganda putra, setelah lulus ujian keras untuk menjadi pelatih super dengan warna cerah.
Artikel Tag: rexy mainaky, Aaron Chia, Indonesia
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/jalan-panjang-dan-ketekunan-yang-membuat-rexy-mainaky-jadi-pelatih-sukses
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini