Wilder Memiliki Mental Lemah Setelah Kalah, Klaim Fury

Berita Tinju: Juara kelas berat WBC Tyson Fury menilai calon lawannya Deontay Wilder memiliki mental yang lemah usai kalah darinya pada saat mereka saling berhadapan pada 2020 lalu. Pertarungan Keduanya akan digelar pada 24 Juli di T-Mobile Arena di Las Vegas.

Dilansir dari Boxingscene, pernyataan yang disampaikan oleh petinju Inggris tersebut setelah calon lawannya itu tidak banyak berbicara poada konferensi pers mereka di Los Angeles pada selasa malam.

Wilder tidak meneriakkan "Boom Squad" pada saat itu, yang biasanya terus dia lakukan setiap konferensi pers pra-pertarungan dalam beberapa tahun terakhir.

Dia juga menolak menjawab pertanyaan apa pun dari moderator Crystina Poncher selama konferensi pers untuk mempromosikan acara tinju utama bayar per tayang tersebut.

Petinju 35 tahun tersebut malah memilih untuk mendengarkan musik dari headphone-nya dan menggelengkan kepalanya saat konferensi pers berlangsung.

"Ini menunjukkan betapa lemahnya mental seseorang dan seberapa banyak pukulan dari pertarungan terakhir telah mengambil efek emosional dan fisik pada hidupnya," kata Fury.

“Saya khawatir tentang dia cukup lama, um, setelah kekalahan yang saya berikan kepadanya. Dan jelas dia melakukan hal kecilnya dengan earphone-nya, dan tidak ingin menjawab pertanyaan apa pun. Itu terserah dia, tapi saya di sini untuk mempromosikan pertarungan dan berbicara dengan pers, seperti yang selalu saya lakukan," ungkapnya.

Jadi, menurutnya jika lawannya tersebut tidak mau berkomitmen pada konferensi pers ini, Dia mau ambil mengambil bagiannya dan akan memainkan karakter ganda, jika Anda mau.

"Ya, saya cukup baik dalam melakukan hal-hal bermain peran ini. Jadi, saya akan menjadi Deontay Wilder dan saya akan menjadi saya, dan kami akan memainkan permainan kecil," ujarnya.

Artikel Tag: Tyson Fury VS Deontay Wilder, Tinju, Tyson Fury, Deontay Wilder