Regis Prograis Tidak Remehkan Devin Haney, Tapi Yakin Bakal Menang

Juara dunia kelas welter junior WBC, Regis Prograis (29-1, 24 KO), mengatakan bahwa lawan terakhirnya, Danielito Zorrilla, berperan penting dalam mewujudkan pertarungan melawan Devin Haney (30-0, 15 KO).

Petinju berusia 34 tahun asal New Orleans itu akan bertemu dengan mantan juara dunia kelas ringan sejati, Devin Haney (26), di kampung halamannya, San Francisco, California, di Chase Center, 9 Desember mendatang.

Pertarungan ini akan menjadi laga pertama bagi Regis Prograis sejak ia nyaris kalah saat menghadapi petinju Puerto Rico berusia 30 tahun, Zorrilla, pada Juni lalu, yang ia menangkan melalui keputusan "split decision".

Prograis mengatakan bahwa penampilannya yang di bawah standar telah membantu meyakinkan Haney untuk menerima pertarungan ini.

"Kami berdua akan menghasilkan banyak uang dan hanya akan ada satu pemenang. Itu adalah saya," kata Regis Prograis kepada Brian Campbell.

"Jika saya harus berterima kasih kepada seseorang, itu adalah Danielito Zorrilla. Jika itu tidak terjadi, saya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan ini.

"[Haney] memang bagus, namun saya rasa ia tidak memiliki apa yang dibutuhkan untuk mengalahkan saya. Saya tahu saya lebih baik. Saya tahu seberapa cepat saya, saya tahu seberapa kuat saya, dan saya memiliki dagu yang tahan pukul. Devin Haney tidak sebagus yang orang pikirkan.

"Banyak orang yang melihat hal-hal di luar dibandingkan dengan yang di dalam. Ya, Devin Haney memang bagus. Juara sejati di kelas 135 pound. Apakah dia bahkan yang terbaik di kelas 135 pound? Saya benar-benar tidak bisa mengatakannya. Saya benar-benar tidak berpikir begitu. Saya pikir orang lain adalah yang terbaik di kelas 135 pound. Namun, meski saya mengatakan semua itu, saya tidak meremehkannya."

Haney menjadi juara sejati di kelas 135 pound saat ia bertandang ke Australia untuk mengalahkan George Kambosos dengan kemenangan angka pada Juni tahun lalu. Ia mengulangi penampilan tersebut dalam pertandingan ulang mereka empat bulan kemudian dan menang angka mutlak atas mantan juara dunia tiga kelas Vasiliy Lomachenko pada laga terakhirnya di bulan Mei.

Terlepas dari prestasinya, Regis Prograis yakin Devin Haney masih memiliki sesuatu untuk dibuktikan.

"Haney adalah seseorang yang ingin membuktikan dirinya," kata Regis Prograis. "Saat pertarungan menjadi sulit, dan itu akan menjadi sulit, dia tidak akan menyerah. Ia akan dipaksa untuk menyerah. Itulah yang akan saya lakukan.

"Saya tidak berpikir ia akan menjadi salah satu dari mereka yang menyerah atau tidak seperti itu, namun saya akan memaksanya untuk menyerah.

"Ini akan menjadi dua belas ronde neraka. Itulah yang saya persiapkan. Saya tidak tahu apakah ia akan dapat melepaskan diri dari cengkeraman saya. Itu saja.

"Saya telah mempersiapkan diri selama empat bulan. Secara harfiah, segala sesuatu yang harus saya latih, telah saya lakukan selama empat bulan. Saya siap menghadapi apapun yang dapat ia lakukan.

"Jika ia ingin masuk ke dalam dan melawan saya, jika ia ingin bergerak, jika ia ingin menyarangkan jab dan bahkan beralih ke kuda-kuda southpaw, saya siap menghadapi apa pun yang dapat ia lakukan, apa pun.

"Saya tidak melihat ada cara bagi dirinya untuk mengalahkan saya."

Artikel Tag: Devin Haney, Regis Prograis