Ragam Tinju: Sonny Liston Sengaja Mengalah dari Muhammad Ali Demi Uang?

Ligaolahraga – Ragam Tinju: Dalam bukunya “The Murder of Sonny Liston”, sang penulis Shaun Assael menceritakan pertemuan Sonny Liston di Las Vegas dengan seorang bandar judi yang punya banyak jaringan, Ash Resnick. Kala itu sang juara dunia kelas berat sedang berlatih untuk tarung ulang melawan Floyd Patterson.

Setelah mempertahankan gelar versus Patterson pada 1963, Cassius Clay alias Muhammad Ali menjadi penantang Liston berikutnya. Seorang kawan penjudi Resnick nantinya mengatakan kepada pihak FBI bahwa Resnick memberi nasihat kepadanya untuk bertaruh untuk kemenangan Liston di ronde kedua.

Namun beberapa hari sebelum pertandingan itu, Resnick malah minta dibatalkan hanya beberapa jam sebelum pertarungan dimulai. Liston kehilangan gelarnya menghadapi Clay, dan rekan Resnick itu pun mengatakan kepada FBI bahwa “Resnick tahu Liston akan kalah.”

Setahun kemudian, Muhammad Ali memenangi duel ulang pada 1965 dengan KO. Tapi pukulan kemenangannya dilihat banyak orang seperti tidak sama sekali mengenai wajah Liston. Tidak heran banyak yang bilang pertarungan itu sudah diatur.

Menurut Assael, sebuah teori mengatakan bahwa Resnick – atas nama Liston – membuat kesepakatan dengan Nation of Islam, organisasi yang punya hubungan dengan Ali, sehingga Liston sengaja mengalah dengan kompensasi mendapatkan persentase dari pendapatan bertinju Ali di masa depan.

Teori ini tidak pernah bisa dibuktikan, namun anggota parlemen negara bagian Nevada Gene Collins mengatakan kepada Assael bahwa pada 1970 ketika Ali bersiap menghadapi Joe Frazier, Liston mengatakan kepada dirinya dan yang lain bahwa “dia punya bagian dari kontrak Ali”.

Bahkan, kata Collins lagi, Liston semakin bersemangat saat mereka membicarakan angka bayaran Ali sebesar 2,5 juta dolar AS. Teman Liston lainnya mengatakan hal serupa, mengklaim bahwa Liston mengatakan “dia akan memiliki uang sepanjang hidupnya.”

Terkait kariernya sendiri, setelah kalah dari Ali, Liston bertarung melawan banyak petinju kacangan, tapi masa kejayaannya sebagai petinju tak pernah kembali. Kata Assael, pada akhir 1960-an, Liston memakai heroin dan jadi tukang pukul seorang pengedar narkoba bernama Robert Chudnick, yang juga selebriti ternama.

Artikel Tag: Sonny Liston, Shaun Assael, Muhammad Ali, Tinju