Ragam Tinju: Kematian Sonny Liston dan Sang Informan Polisi Sama Misteriusnya

Penulis: Hanif Rusli
Senin 17 Okt 2016, 23:01 WIB
Ragam Tinju: Kematian Sonny Liston dan Sang Informan Polisi Sama Misteriusnya

Makam Sonny Liston di Paradise Memorial Gardens, Las Vegas (AS)

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga – Ragam Tinju: Dalam bukunya “The Murder of Sonny Liston”, sang penulis Shaun Assael berkisah bahwa pada 1982 atau 11 tahun setelah kematian misterius Sonny Liston, seorang informan polisi bernama Irwin Peters memasuki sebuah kantor kepolisian Las Vegas dengan cerita luar biasa.

Peters mengutarakan bahwa Larry Gandy, pensiunan polisi Vegas yang dihormati semua orang di departemen kepolisian, telah menjadi maling rumah dan siap-siap beroperasi lagi.

 

Dia juga mengatakan bahwa Gandy membunuh Liston. Dugaannya, Ash Rednick, asisten pribadi Liston, menyewa Gandy untuk membuat Liston overdosis setelah dirinya dan si petinju ribut perihal uang.

 

Namun pihak kepolisian hanya bisa membuktikan setidaknya salah satu informasi Peters, yakni Gandy memang menjadi pencuri dan tertangkap tangan saat beraksi dan masuk bui.

 

Salah satu opsir polisi yang berbicara dengan Peters adalah Gary Beckwith, yang juga salah satu polisi yang dipanggil ke TKP setelah Liston meregang nyawa. Jika dipikir-pikir kembali, Beckwith ingat melihat Gandy juga berada di TKP.

 

Tapi polisi tak menemukan bukti pembunuhan dan hanya memiliki bukti kuat untuk kasus pencurian. Gandy pun dihukum selama 10 tahun, tapi kemudian hukumannya ditangguhkan.

 

Sementara itu, Peters menerima kartu pos tanpa nama pengirim dengan gambar gurun dan ancaman, “Di sinilah tempat kamu nanti”. Dia hidup dalam ketakutan selama beberapa tahun, sebelum ditemukan tidak bernyawa pada 1987 di dalam garasinya dengan mobil dalam kondisi menyala.

 

Kematian Peters tersebut dinyatakan sebagai akibat bocornya knalpot mobil. Tiga dekade kemudian, keponakan Peters menyatakan kepada Assael, ”Semua orang dalam keluarga kami merasa kematiannya itu mencurigakan.”

 

Pada 2014, Assael menemukan Gandy di laman situs Facebook dan mengajukan permintaan wawancara. Sesampainya di rumah Gandy, Assael disambut “lengan besar Gandy yang merangkul saya,” ceritanya. Sebelum bisa bertanya apa pun, Gandy berkata, “Jadi kamu datang untuk bertanya apakah saya membunuh Sonny Liston.”

 

Gandy membicarakan segala hal dari masanya sebagai salah satu polisi penyamaran tertangguh di Vegas sampai saat dia mulai mencuri dari para pengedar narkoba bersama dengan Peters dan menjual narkoba curian mereka kepada “klien-klien di kasino-kasino terbesar.”

 

Meski demikian, Gandy membantah dia yang membunuh Peters dan Liston. Justru dia memberitahu Assael siapa yang dipandangnya sebagai tersangka utama dalam pembunuhan Liston – Earl Cage, si perias kecantikan yang juga berprofesi sebagai pengedar narkoba.

 

Gandy berkata, ketika semua orang di kediaman Cage ditangkap kecuali Liston, Cage – yang meninggal dunia pada 2000 – percaya Liston telah menjebaknya. Dia menambahkan polisi yang menggerebek melakukan kesalahan dengan melepas Liston dan seharusnya juga ditangkap seperti halnya yang lain.

 

Assael menyebutkan beberapa calon tersangka, termasuk Gandy, Resnick, Cage dan Chudnick. Semuanya memiliki motif yang masuk akal. Akhirnya, Assael mencapai satu kesimpulan: Memecahkan kasus kematian Irwin Peters bakal memecahkan kasus kematian Liston pula.

Artikel Tag: Sonny Liston, Shaun Assael, Tinju

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/ragam-tinju-kematian-sonny-liston-dan-sang-informan-polisi-sama-misteriusnya
4128  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini