Justis Huni Bakal Diuji Berduel Dengan Petinju-Petinju Besar Di Kelas Berat

Promotor Eddie Hearn ingin melihat bagaimana prospek kelas berat belum terkalahkan Justis Huni berhadapan dengan raksasa-raksasa di divisi tersebut.

Justis Huni (9-0, 4 KO), pria Australia berusia 24 tahun, tampil dalam kartu besar 'Knockout Chaos' di Arab Saudi akhir pekan lalu ketika dia dihadapkan dengan petinju kiri Afrika Selatan Kevin Lerena.

Huni memenangkan pertarungan 10 ronde itu dengan keputusan angka mutlak dengan skor 96-94, 98-92, dan 96-94, tetapi sempat terguncang parah di ronde terakhir.

Ini adalah pertarungan kedua Huni di bawah bendera Matchroom Boxing setelah kemenangan angka atas mantan penantang gelar dunia kelas penjelajah Andrew Tabiti di Meksiko pada bulan Oktober lalu.

"Ketika Anda memikirkannya, apakah kami memindahkannya sedikit terlalu cepat?" kata Hearn di saluran YouTube Matchroom Boxing. "Pertarungan kedelapan adalah melawan Andrew Tabiti, yang merupakan pertarungan sulit di Meksiko, mantan penantang gelar dunia. Dan pertarungan kedua, pertarungan kesembilan, adalah melawan Kevin Lerena - yang merupakan mantan juara dunia di kelas penjelajah.

"Tetapi mereka ingin memindahkannya dengan cepat dan dia memiliki latar belakang amatir yang fantastis juga. Dia harus meningkatkan performanya setelah pertarungan itu - itu adalah kemenangan bagus, tentu saja terluka parah di ronde terakhir.

"Saya ingin melihat Justis bertarung dengan petinju kelas berat yang lebih besar, karena saat ini dia bertarung dengan petinju kelas berat kecil dan cepat - seperti dirinya sendiri. Jadi saya ingin melihat dia menggunakan atribut-atributnya melawan petinju kelas berat besar dan kuat yang sedikit lebih lambat, yang kakinya mungkin tidak bergerak secepat itu. Karena menurut saya itulah saat Anda akan melihat yang terbaik dari Justis Huni.

"Tetapi tentu saja, untuk pertarungan kesembilan pada usia 24 tahun, penampilan yang hebat."

Hearn mengatakan dia membahas pertarungan itu dengan Huni, yang mengaku merasa agak tidak enak pada malam pertarungan.

"Saya suka tahu bagaimana perasaan saat pertarungan. Saya katakan padanya 'saya merasa kamu terlihat agak lemah di beberapa waktu' dan dia mengatakan 'ya, saya merasakannya'. Ini adalah kesempatan besar, Anda tidak bisa meremehkan tekanan, platform, panggung - semuanya yang mereka lihat selama minggu pertarungan. Ini adalah langkah besar dan begitu juga pertarungan melawan Lerena," kata Hearn.

"Saya mengatakan saya merasa ada beberapa pukulan yang seharusnya dia lepaskan - saya merasakan hal yang sama dalam pertarungan dengan Tabiti. Dia tidak akan pernah menjadi petinju pukulan terbesar di divisi ini - dia bisa memukul, tetapi dia memiliki kecepatan yang hebat, gerakan yang hebat dan itulah yang akan menjadi beberapa atribut terbesarnya dan untuk itu saya ingin melihat dia bertarung dengan petinju kelas berat yang lebih besar dan dia memiliki masa depan yang besar."

Sebagai seorang amatir, Justis Huni meraih emas di Kejuaraan Dunia Remaja pada tahun 2016 dan tiga tahun kemudian meraih perunggu di Kejuaraan Dunia.

Huni meraih gelar juara kelas berat Australia dalam debut profesionalnya pada Oktober 2020.

Artikel Tag: Justis Huni