Berita Tinju: Museum Olahraga Nasional Tambah Koleksi Dua Sabuk Kemenangan Tinju

Ligaolahraga – Medali yang berhasil di raih dua atlet tinju asal Malang, Wongso Susesno dan Dobrax Arter, rencananya bakal dipajang di Museum Olahraga Nasional yang berada di Jakarta. Ini alasan mengapa akhirnya piagam itu diboyong.

Wongso Susesno yang menjuarai OBF pada 1975 di Korea Selatan dan di Jakarta pada tahun yang sama Mendapatkan sabuk kejuaraan tersebut yang akan masuk di Museum yang ada di Jakarta itu. Sedangkan sabuk kejuaraan milik Dobrax, adalah sabuk kejuaraan sat ia menang di WBF Intercontinental Champion pada 1995-1997 di Surabaya.

Penyerahan medali tersebut diserahkan dengan cara yang sederhana di Kantor Dispora yang berada di Kota Malang, kawasan Stadion Gajayana.

“Kami pilih mereka karena berprestasi di nasional hingga internasional dan keduanya termasuk legenda,” ucap Suminta, staf Kemenpora. Lanjutnya, dari Kota Malang, tahun ini mereka hanya diambil dua medali saja untuk bisa dipajang di Museum Olahraga Nasional sampai tiga tahun kedepan dan bakal diganti dengan medali yang lain.

Di sisi lain, Dobrax, mengaku sangat senang saat medali yang ia peroleh saat kejuaraan Tinju bisa dipajang di museum. Dobrax sendiri mengaku jika ia terkejut saat dihubungi Dispora. “Biasanya saya kasih medali saya ke orang yang suka tinju dan penonton. Semoga itu jadi pemicu orang lain untuk berprestasi,” kata Dobrax pada MalangVoice.

Seperti diketahui Dobrax Arter adalah mantan juara dunia tinju WBF (World Boxing Federation). Petinju kelahiran Malang 29 tahun silam ini mempunyai jam terbang tinggi dalam dunia tinju. Pria bertinggi 169 cm ini telah 81 kali duel, dengan rincian 70 kali menang (39 dengan KO)-7-4. Sedangkan Pathavikorn baru 22 kali naik ring, 17 kali menang (6 di antaranya dengan KO).

Artikel Tag: Tinju, Tinju Nasional, malang