Adrian Curiel KO Sivenathi Nontshinga, Rebut Sabuk Terbang Ringan IBF

Adrian Curiel (kanan) merayakan kemenangan KO atas juara bertahan Sivenathi Nontshinga. (Foto: Probox)
Adrian Curiel dari Meksiko memberikan kejutan besar saat ia mencetak KO atas juara bertahan Sivenathi Nontshinga dari Afrika Selatan pada ronde kedua untuk merebut gelar juara dunia kelas terbang ringan IBF, Sabtu (4/11) malam.
Bertarung sebagai partai tambahan dari duel utama Joe Cordina versus Edward Vazquez di Casino de Monte Carlo Salle Medecin, Monte Carlo, Monaco, tidak ada yang menyangka pertarungan berjalan singkat dalam duel yang dijadwalkan 12 ronde itu.
Adrian Curiel (24-4-1, 5 KO), 24 tahun, dari Mexico City, memulai ronde pertama dengan serangan yang kurang terarah, yang membuat Sivenathi Nontshinga mampu membalas dan bertukar serangan dengan petinju Meksiko itu. Dalam ronde yang kompetitif, Nontshinga mampu mengincar tubuh lawannya sementaram wajah Curiel mulai memerah.
Ronde kedua, Curiel memulai dengan cara yang sama seperti ronde pembuka, Curiel berada di posisi terdepan dan mengambil alih pertarungan untuk mengungguli Nontshinga. Nontshinga dengan senang hati membiarkan lawannya dari Meksiko itu kembali menyerang dan akhirnya harus membayar harganya.
Curiel mendaratkan sebuah pukulan kanan panjang saat Nontshinga bergerak mundur, yang mendarat tepat di kepala petinju Afrika Selatan itu.
Nontshinga pun mendarat dengan keras di atas kanvas saat kepalanya terbentur tali ring, di mana wasit Sparkle Lee segera menghentikan hitungan karena Nontshinga yang tak berusaha kembali berdiri untuk mengalahkan hitungan tersebut.
Waktu resmi penghentian laga ini diumumkan pada menit 1:09 ronde kedua dari dua belas ronde yang dijadwalkan.
Setelah pemeriksaan medis, Sivenathi Nontshinga dapat kembali ke pojok ring dengan cepat dan nampak responsif dan mampu meninggalkan ring atas kemauannya sendiri.
"Ini adalah mimpi bagi saya ketika saya mulai bertinju pada usia enam tahun," kata Curiel melalui seorang penerjemah di atas ring setelah menghentikan Sivenathi Nontshinga.
Adrian Curiel menjadi petinju profesional pada 2016. Petinju Meksiko itu memenangkan 11 pertarungan pertamanya sebelum kalah dalam pertarungan sengit melawan penantang gelar juara IBF kelas jerami Daniel Valladares (UD 10).
Setelah kembali ke jalur kemenangan, ia dikalahkan oleh petarung pemula Sergio Meija (MD 6). "Gatito" terus berjuang namun gagal saat menghadapi Joselito Velazquez (UD 10) yang saat itu belum terkalahkan, dan penantang gelar juara dunia di masa depan, Cristian Gonzalez (MD 10).
Setelah itu, Curiel Kembali pulih dengan baik dengan tujuh kemenangan dari delapan laga, dengan satu-satunya kekalahan dalam bentuk technical draw.
"Sebelumnya saya tidak bertarung di kelas yang tepat di kelas terbang, dan saat saya turun ke kelas terbang ringan, saya mulai menjatuhkan lawan dan memberikan mereka masalah. Saya akan menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan," tandas Adrian Curiel.
Penyelesaian dengan tangan kanan yang memastikan kemenangan Adrian Curiel tersebut tidak hanya menjadi penantang untuk KO Terbaik Tahun Ini, namun juga kejutan terbesar tahun ini, saat kejayaan Nontshinga berakhir saat baru dua kali coba mempertahankan gelarnya.
Sivenathi Nontshinga (12-1, 9 KO), 24 tahun, dari Eastern Cape, menjadi juara pada September 2022 setelah merebut gelar lowong melawan Hector Flores di Meksiko (SD 12). Dia kemudian mempertahankan gelarnya di depan para penggemarnya sendiri di London Timur melawan penantang wajib, Regie Suganob pada Juli lalu (UD 12).
Artikel Tag: Adrian Curiel, Sivenathi Nontshinga
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/adrian-curiel-ko-sivenathi-nontshinga-rebut-sabuk-terbang-ringan-ibf
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini