Tak Terhentikan, Rafael Nadal Sabet Gelar Ke-11 Di Barcelona
Berita Tenis: Bisakah seseorang menghentikan Rafael Nadal? Pekan lainnya dengan gelar turnamen clay-court lainnya bagi Rafael Nadal setelah memetik kemenangan telak 6-2, 6-1 atas Stefanos Tsitsipas demi mengklaim gelar ke-11 Barcelona Open.
Dengan kemenangan tersebut, Nadal pun mencatatkan 19 kemenangan dan 46 kemenangan set secara beruntun di turnamen clay-court. Selain itu, kemenangan tersebut menandai dua pekan secara beruntun Nadal sukses menyabet gelar ke-11 setelah pekan lalu ia memenangkan gelar ke-11 di Monte Carlo sebelum mengulanginya di Barcelona.
“Saya sangat senang atas kemenangan melawan lawan yang sangat tangguh. Tsitsipas memiliki masa depan yang mengagumkan. Itu adalah final yang luar biasa bagi saya dan gelar ke-11 di sini berarti banyak bagi saya. Saya menikmati sepanjang pekan ini dan mendapatkan dukungan luar biasa dari para penonton,” ungkap Nadal.
“Sangat sulit untuk mendeskripsikan bagaimana memenangkan 11 gelar dalam satu turnamen. Memenangkan 11 gelar di Monte Carlo dan Barcelona adalah sesuatu yang tidak bisa saya bayangkan bahwa saya melakukannya. Saya hanya menikmati setiap pekannya dan fakta bahwa saya bermain di turnamen yang saya sangat nikmati, berarti banyak bagi saya.”
Sempat tertunda dalam beberapa kesempatan karena turun hujan, fokus Nadal tidak tergoyahkan dengan merebut keunggulan 2-1. Nadal menggunanakan kondisi yang lebih berat tersebut untuk keuntungannya, sementara Tsitsipas harus berjuang keras untuk merespon pukulan-pukulan bertenaga yang tercipta dari raket Nadal. Ia tidak memiliki jawaban atas forehand Nadal yang sukses mendikte rally-rally sehingga ia sukses menyambar keunggulan 5-1 sebelum memenangkannya dengan 6-2.
Di set kedua, Nadal tidak terhentikan. Ia hanya kehilangan satu game dan mengklaim gelar ke-11 di Barcelona setelah pengembalian Tsitsipas membentur net.
Nadal pun mencatatkan 11-0 di final Barcelona Open. Nadal memenangkannya lima kali beruntun pada periode 2005 – 2009, tiga kali beruntun pada 2011 – 2013, dan sekali lagi pada periode 2016 – 2018.
Sementara pada pertandingan terbesar dalam kariernya yang masih panjang, Tsitsipas hanya bisa berkembang dari pengalaman. Terlepas dari kekalahannya, ia semakin mengukuhkan dirinya dalam daftar Race To Milan.
Finalis termuda di Barcelona sejak Nadal yang berusia 18 tahun pada musim 2005, Tsitsipas menjadi petenis putra Yunani pertama yang lolos ke final turnamen ATP sejak Nicholas Kalogeropoulos di Des Moines, Iowa tahun 1973.
“Saya tahu peluang saya untuk memenangkannya cukup kecil, tetapi kepercayaan diri saya meningkat di setiap pertandingan. Ini adalah pengalaman pertama dan lebih sulit dari yang saya bayangkan. Saya menyaksikannya ribuan kali di televisi, tetapi lebih sulit ketika menghadapinya di dunia nyata,” imbuh Tsitsipas.
“Anda harus bersabar dan melakukan semuanya dengan tepat, tetapi saya terburu-buru dan pikiran saya kacau. Saya berusaha mengincar garis, dan itu hal yang salah. Saya tidak memiliki pilihan. Ia tidak memberi saya kesempatan untuk bernapas. itu sesuatu yang pastinya bisa anda ambil pelajarannya dan saya harap saya bisa bermain dengan lebih baik ketika melawannya di kesempan lain.”
Artikel Tag: Tenis, barcelona open, Rafael Nadal, Stefanos Tsitsipas
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/tak-terhentikan-rafael-nadal-sabet-gelar-ke-11-di-barcelona
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini