Ragam Berita US Open 2016: Perusahaan Jepang Ungguli Nike dan Adidas

Penulis: Dian Megane
Selasa 13 Sep 2016, 06:07 WIB
Ragam Berita US Open 2016: Perusahaan Jepang Ungguli Nike dan Adidas

Merk-merk pakaian Jepang dominasi final US Open

Ligaolahraga.com -

LigaOlahraga - Ragam Berita US Open 2016: Turnamen ini disebut US Open, dan kerumunan penonton benar-benar berasal dari New York. Akan tetapi pakaian yang dikenakan di lapangan ditentukan oleh Jepang. Keempat pemain yang beraksi di semifinal disponsori oleh merk Jepang.

Stan Wawrinka mengenakan Yonex, yang membuat para penggemarnya tegang dengan kemenangan empat set dari pemain peringkat 1 dunia, Novak Djokovic, yang disponsori oleh Uniqlo. Pemain lain yang disponsori oleh Uniqlo adalah Kei Nishikori, sementara Gael Monfils didukung oleh Asics.

Ketika turnamen Grand Slam 2016 mendekati akhir, merk-merk Jepang telah jauh melampaui kompetitor mereka yang berasal dari barat. Dipimpin oleh Djokovic dan Uniqlo, pembuat pakaian asal Jepang tersebut telah muncul di tujuh semifinal Grand Slam nomor putra tahun ini, melebihi Nike, Adidas, dan new Balance jika digabungkan.

Pemasaran adalah bagian dari usaha memperluas dan memperkuat penjualan internasional, serta mengimbangi efek dari Jepang yang mulai menua, menyusutnya populasi, dan ekonomi yang stagnan. Sekarang Uniqlo memiliki lebih banyak toko di luar Jepang, dan Yonex Co., usaha raket dan pakaian yang mendukung Wawrinka asal Swiss, menerima lebih dari setengah keuntungannya di luar negeri tahun lalu untuk pertama kalinya.

Sampai tahun ini, bintang-bintang Nike, Roger Federer dan Rafael Nadal mendominasi dunia tenis putra, terutama final Grand Slam sejak tahun 2005. Akan tetapi, beberapa hal mulai berubah, di mana petenis berusia 35 tahun, Roger Federer membatalkan semua jadwalnya di sisa musim ini setelah kalah di semifinal Wimbledon, dan petenis berusia 30 tahun, Rafael Nadal, tersingkir di putaran keempat US Open.

Pemain tenis tentu akan mengalami peningkatan dan penurunan performa, dan peningkatan Djokovic, serta yang akhir-akhir ini meningkat, Nishikori, telah menjadi anugerah bagi Uniqlo. Perusahaan tersebut membuat kesepakatan selama lima tahun dengan Djokovic di tahun 2012, setelah membuat kesepakatan dengan Nishikori di tahun sebelumnya.

“Nishikori meningkatkan citra merk kami dan ia juga memberi umpan balik dari pakaian yang ia kenakan, dan kami menerapkannya dalam pengembangan produk kami secara keseluruhan,” tutur Naoto Miyazawa, juru bicara Fast Retailing Co., yang memiliki Uniqlo.

Perusahaan tersebut hampir saja mendapatkan final antar sesama Uniqlo. Nishikori sedikit difavoritkan untuk mengalahkan Wawrinka di semifinal, yang akan memberi perusahaan pakaian tersebut monopoli di pertandingan terakhir US Open, ditambah kesempatan kemenangan yang mungkin diraih pemain asal Jepang.

Sementara itu, Bob Dorfman, direktur kreatif eksekutif dari Baker Street Advertising di San Fransisco, menyatakan, “Sebagai pendatang baru dalam pasar pakaian tenis, pencapaian tersebut akan membantu mengesahkan merk tersebut di antara para penggemar biasa yang hanya menonton event-event besar.”

Baik Yonex dan Wawrinka telah menemukan ritme mereka dalam tiga tahun terakhir. Pemain berkebangsaan Swiss yang kalah dari Djokovic di semifinal US Open tahun 2013, kemudian menang di Australian Open tahun 2014.  

Sementara itu, penjualan Yonex di Jepang telah meninkat setiap tahunnya sejak tahun 2012, membalikkan tiga tahun penurunan dan pendapatan dari luar Jepang meningkat dua kali lipat mencapai sekitar 23.5 juta Yen (230 juta USD).

Artikel Tag: Tenis, us open 2016, australian open, French Open, Stan Wawrinka, Novak Djokovic, Kei Nishikori, Gael Monfils, Roger Federer, Rafael Nadal

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/ragam-berita-us-open-2016-perusahaan-jepang-ungguli-nike-dan-adidas
1207  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini