Novak Djokovic Masih Bisa Bercanda Walau Telan Kekalahan Pahit

Berita Tenis: Novak Djokovic tidak sering merasa emosional setelah kekalahan, tetapi terdengar suara tercekat dan linangan air mata setelah ia kalah dari Carlos Alcaraz di final Wimbledon musim 2023.

Sisi tersebut adalah sisi dari petenis berkebangsaan Serbia yang jarang dilihat para penggemar, tetapi usai final Wimbledon musim 2023, ia meluapkan emosinya selama upacara penyerahan trofi setelah melakoni laga epik di lapangan utama.

Hal yang diyakini banyak pihak sebagai tanda penyerahan tongkat estafet di dunia tenis putra, petenis berusia 20 tahun, Alcaraz memetik kemenangan lima set dalam waktu 4 jam 42 menit melawan petenis yang belum kalah di Wimbledon sejak musim 2017.

Berkat kemenangan tersebut, Alcaraz juga mengakhiri harapan petenis berkebangsaan Serbia untuk memenangkan keempat gelar Grand Slam pada musim ini dan harapan untuk menyamai rekor Roger Federer yang mengoleksi delapan gelar Wimbledon.

Dan sementara pujian diberikan kepada Alcaraz karena melakukan hal yang dianggap mustahil oleh banyak orang, petenis berkebangsaan Serbia menyampaikan salah satu pidato yang paling berkelas usai pertandingan.

“Selamat sore, semuanya, tidak begitu baik bagi saya, tetapi baik bagi Carlos. Saya harus mengawalinya dengan memuji Carlos dan timnya. Sungguh kualitas luar biasa di akhir pertandingan ketika kau harus servis untuk menutupnya. Kau bisa memainkan beberapa permainan apik di situasi krusial dan kau pastinya layak memenangkannya. Mengagumkan,” ungkap Djokovic.

“Saya pikir saya hanya akan kesulitan bertanding melawanmu di clay-court dan hard-court, bukan di grass-court, tetapi kini, pastinya ini kisah yang berbeda dari musim ini. Selamat, cara yang mengagumkan untuk beradaptasi dengan lapangan ini. Kau mungkin bermain satu atau dua kali. Mengagumkan, hal yang kau lakukan di Queen’s dan selamat untuk semua orang di timmu.”

Lalu, muncul referensi final epik Wimbledon musim 2019 melawan Roger Federer ketika ia menang setelah mengamankan dua peluang match point.

“Bagi saya, anda tidak pernah senang kalah di pertandingan seperti itu, tetapi saya rasa ketika semua emosi mulai stabil, saya harus merasa sangat bersyukur. Saya memenangkan banyak pertandingan sengit dan ketat di sini untuk disebutkan. Final musim 2019 melawan Roger. Mungkin saya seharusnya kalah di beberapa final yang saya menangkan di sini, jadi mungkin, ini bisa dikatakan imbang,” lanjut Djokovic.

Air mata mulai mengalir ketika ia ditanya tentang apakah musim 2023 masih menjadi musim yang positif baginya setelah kemenangan gelar Australian Open dan French Open.

“Saya mungkin akan merasa seperti itu pada keesokan hari, tetapi hari ini tidak begitu. Kekalahan pahit yang sulit ditelan ketika anda telah begitu dekat. Ada momen ketika kami berlatih setiap hari demi bermain di panggung terbesar dan lapangan terbesar serta di turnamen paling penting di dunia,” jawab Djokovic.

“Saya telah dianugerahi dengan begitu banyak pertandingan luar biasa di sepanjang karier saya. Saya merasa benar-benar bersyukur. Saya kalah dari petenis yang lebih baik dan saya harus terus melangkah agar bisa lebih tangguh.”

Dan ketika ia berbicara tentang timnya, ia hampir tidak bisa berkata-kata karena ia merasa begitu emosional.

“Sungguh menyenangkan melihat anak laki-laki saya masih berada di sana, masih tersenyum, saya mencintaimu, terima kasih telah mendukung saya dan kita bisa berpelukan dan mencintai satu sama lain. Terima kasih,” tutur Djokovic.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Novak Djokovic, Carlos Alcaraz