Jannik Sinner Merasa Clay-Court Jadikan Dirinya Petenis Yang Lebih Baik

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Italia, Jannik Sinner berhasil naik ke peringkat 2 dunia, terpaut 1.105 poin di belakang petenis berkebangsaan Serbia, Novak Djokovic.

Juara Australian Open musim 2024 akan mendapatkan peluang untuk melengserkan Djokovic dan menjadi petenis peringkat 1 dunia, jika ia mampu mempertahankan performanya seperti saat ini. Akhir pekan lalu, ia berhasil memenangkan gelar Masters kedua dalam kariernya di Miami.

“Kemenangan di Miami adalah kegembiraan besar untuk dibagikan bersama tim saya, keluarga saya, dan semua orang yang menyaksikan di rumah. Atmosfernya mengagumkan di sepanjang sepuluh hari. Itu adalah salah satu turnamen paling istimewa bagi saya. Sungguh luar biasa bisa kembali dan saya harap saya bisa segera bertemu anda lagi musim depan,” ungkap Sinner.

Memasuki musim clay-court, Djokovic harus mempertahankan 2.315 poin, sementara juara di Rotterdam musim 2024 hanya mempertahankan 585 poin. Ia hanya akan kehilangan 45 poin setelah ia kalah di babak kedua French Open musim lalu.

Sejauh ini pada musim 2024, petenis berkebangsaan Italia telah memenangkan gelar di Australian Open, Rotterdam, dan Miami serta baru menelan satu kekalahan melawan Carlos Alcaraz di Indian Wells.

Jelang musim clay-court, petenis peringkat 2 dunia mengakui bahwa ia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan gaya permainannya dalam transisi dari hard-court menjadi clay-court.

“Pada hari Kamis, saya akan berlatih di clay-court untuk kali pertama dan di Monte Carlo, saya akan mengawalinya pada hari Selasa atau Rabu, jadi, tidak ada banyak ruang untuk mencari tahu beberapa hal. Monte Carlo Open adalah turnamen yang menyulitkan karena para petenis tidak memiliki waktu untuk beradaptasi dengan kondisi yang berbeda,” jelas Sinner.

“Saya selalu kesulitan di Madrid. Saya merasa lebih baik di Romaa. Saya harap saya bisa bermain di Paris. Bagi saya, itu akan menjadi pekan yang penting, karena secara mental, saya harus siap untuk mengubah sesuatu dari awal karena saya tidak bisa bermain seperti yang saya lakukan di hard-court. Saya merasa lega saya kembali ke clay-court karena saya merasa itu membuat saya menjadi petenis yang lebih baik.”

Ia juga merasa ia bisa bermain di setiap lapangan dan menjadi petenis yang komplit.

“Saya telah lolos ke perempatfinal di semua Grand Slam dan di lapangan yang berbeda. Saya merasa lebih kuat secara fisik banyak membantu karena ketika bolanya melambung sedikit lebih rendah, jika anda memiliki sedikit lebih banyak kekuatan, anda bisa bermain dengan sedikit lebih lama dengan hal itu. Kita bagaimana saya mengatasi situasi di turnamen clay-court musim ini. Saya tidak akan memiliki banyak waktu untuk beradaptasi memasuki musim clay-court karena Monte Carlo akan segera datang,” tukas Sinner.

Artikel Tag: Tenis, Jannik Sinner