Ini Konsekuensi Petenis Yang Belum Divaksin Di Australian Open 2022

Penulis: Dian Megane
Minggu 03 Okt 2021, 22:04 WIB
Petenis yang belum divaksin dilarang bermain di Australian Open 2022

Novak Djokovic ketika beraksi di Australian Open 2021

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Australian Open musim 2022 berpeluang mengalami kekacauan usai sejumlah sumber berita melaporkan terkait peraturan tentang petenis yang belum menerima vaksin COVID-19.

Menurut sejumlah sumber berita, ada kemungkinan besar bahwa para petenis akan diizinkan untuk berkompetisi di Grand Slam pertama musim 2022 hanya jika mereka telah menerima vaksin COVID-19.

Awal pekan ini, pihak pemerintah Victoria, negara bagian di mana Australian Open biasa digelar, mengeluarkan peraturan yang mewajibkan 1,25 juta pekerja profesional untuk mendapatkan dua suntikan vaksin COVID-19 pada akhir November mendatang. Daftar dari pekerja yang juga terpengaruh adalah atlet profesional.

Protokol kesehatan tersebut dikeluarkan pekan lalu oleh perdana menteri Victoria, Daniel Andrews yang selama konferensi pers menyatakan, “Pada akhirnya, jika anda ingin datang dan bekerja serta anda dalam daftar yang diharuskan, anda harus mendapatkan suntikan pertama pada 15 Oktober.”

Perkembangan terbaru tersebut menjadi mimpi buruk bagi direktur turnamen Grand Slam di Melbourne, Craig Tiley setelah sejumlah petenis kenamaan dunia sebelumnya telah mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang divaksin. Salah satunya adalah juara bertahan, Novak Djokovic, petenis putra yang paling banyak memenangkan turnamen tersebut di antara petenis putra lainnya.

Andrey Rublev dan Aryna Sabalenka juga mengekspresikan keraguan mereka tentang vaksin. Stefanos Tsitsipas sebelumnya juga menyatakan bahwa ia tidak melihat perlunya vaksinasi bagi siapapun seusianya, tetapi sejak saat itu ia mengubah pendiriannya.

Pihak pemerintah Victoria telah mengatakan secara publik bahwa peraturan terkait ajang olahraga seperti Australian Open masih ditinjau. Di Grand Slam tersebut pada musim ini, semua petenis diharuskan menjalani karantina selama 14 hari sebelum diizinkan untuk bertanding. Beberapa petenis sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan protokol tersebut lagi pada musim 2022 jika mereka diharuskan untuk melakukannya.

Akhir pekan lalu, Andrews secara langsung ditanya oleh media tentang kemungkinan bahwa Djokovic mungkin terpaksa melewatkan turnamen yang telah ia menangkan musim ini akibat pernyataannya terkait vaksin COVID-19.

Jika petenis berkebangsaan Serbia, Djokovic mempertahankan gelar di Melbourne pada musim mendatang, ia akan mematahkan rekor sebagai petenis putra dengan gelar Grand Slam terbanyak.

Andrews mengatakan bahwa Grand Slam ‘tidak akan melindungimu’ dari virus. Indikasi terkuat bahwa ia tidak akan mempertimbangkan pengecualian bagi petenis yang belum divaksin agar mereka dapat bermain.

“Apakah anda hakim pengadilan tinggi atau anggota parlemen Victoria, virus itu tidak peduli dengan mata pencaharian anda. Anda seperti orang lain, kecuali anda divaksin, anda bisa terinfeksi dan menyebarkannya,” tukas Andrews.

Dalam beberapa bulan terakhir, asosiasi tenis telah mendesak para petenis untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dan sejumlah turnnamen telah mendukung inisiatif tersebut. Jumlah pasti dari petenis yang telah divaksin belum dirilis secara publik. Pada 28 Agustus, Jon Werthiem dari Sports Illustrated mengestimasi bahwa jumlah petenis yang telah divaksin mencapai lima persen, tetapi hal tersebut belum dikonfirmasi.

Artikel Tag: Tenis, australian open, Novak Djokovic

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/ini-konsekuensi-petenis-yang-belum-divaksin-di-australian-open-2022
825  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini