Ini Kata-Kata Terakhir Marcos Baghdatis Sebagai Petenis

Penulis: Dian Megane
Sabtu 06 Jul 2019, 07:25 WIB
Ini Kata-Kata Terakhir Marcos Baghdatis Sebagai Petenis

Marcos Baghdatis

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Pekan ini menandai akhir dari salah satu petenis yang paling dikenal di dunia tenis putra. Memasuki lapangan nomor 2 di Wimbledon, Marcos Baghdatis tahu benar bahwa pertandingan tersebut bisa menjadi akhir perjalanannya.

Nyaris 15 musim setelah ia mengklaim kemenangan pertama di Grand Slam, yakni US Open 2004, petenis berkebangsaan Siprus, Baghdatis memilih Wimbledon sebagai tempat untuk mengucapkan selamat tinggal.

Wimbledon merupakan turnamen yang ia saksikan di televisi dan ia menyaksikan Andre Agassi memenangkan gelar Grand Slam pertamanya pada tahun 1992, prestasi yang Baghdatis belum bisa tiru sebagai petenis, tetapi ia pernah melenggang ke final Australian Open 2006, sehingga menjadikannya petenis pertama dan satu-satunya dari negaranya yang pernah mencatatkan prestasi tersebut.

“Setiap musim saya datang ke Wimbledon, itu kenangan yang indah,” ungkap Baghdatis.

“Saya merasa sudah waktunya bagi saya untuk berhenti dan menjadikan hal lain sebagai prioritas dalam hidup saya. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada pihak penyelenggara atas dukungan kepada saya dan memberikan saya wildcard, serta memberi saya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para penggemar dan kepada olahraga yang saya cintai di turnamen yang menakjubkan ini.”

Setelah mengalahkan Brayden Schnur di babak pertama, Baghdatis melalui babak kedua yang lebih sulit ketika melawan petenis unggulan ke-17, Matteo Berrettini yang 11 tahun lebih muda daripada Baghdatis. Pertandingan tersebut berjalan sesuai rencana permainan Berrettini yang akhirnya mengklaim kemenangan tiga set langsung.

Meskipun begitu, para penonton berteriak dan menyemangati Baghdatis dari awal sampai akhir pertandingan.

Kekalahan tersebut menghalangi langkah petenis berusia 34 tahun, Baghdatis untuk mengklaim kemenangan ke-50 atas petenis peringkat 20 besar sebelum ia gantung raket.

Prestasi Baghdatis merupakan salah satu yang menginspirasi negaranya. Pada periode 2003 – 2016, ia memenangkan 36 pertandingan Davis Cup secara beruntun, pencapaian yang belum pernah diraih petenis lainnya dalam sejarah Davis Cup.

Dalam kondisi terbaiknya, peringkat tertinggi dalam karier Baghdatis adalah peringkat 8 dunia dan ia mengakhiri 12 musim secara beruntun dengan berada di peringkat 100 besar. Ia juga mengantongi empat gelar yang ia menangkan di Beijing, Zagreb, Stockholm, dan Sydney.

Terhitung pekan depan, Siprus hanya akan memiliki satu petenis yang memiliki peringkat di dunia tenis putra, yakni Petros Chrysochos yang saat ini menghuni peringkat 506 dunia.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Marcos Baghdatis

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/ini-kata-kata-terakhir-marcos-baghdatis-sebagai-petenis
1693  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini