Berkat Bantuan Pelatih Baru, Dominic Thiem Temukan Performa Lebih Baik

Berita Tenis: Setelah melalui beberapa musim terakhir yang berjalan pasang surut, petenis berkebangsaan Austria, Dominic Thiem yakin semua hal akhirnya mulai membaik bagi dirinya.

Petenis berkebangsaan Austria memenangkan gelar Grand Slam pertama di US Open musim 2020, tetapi pada musim berikutnya ia mengalami cedera pergelangan tangan parah yang membuatnya absen selama berbulan-bulan.

Kembali beraksi, mantan petenis peringkat 3 dunia kesulitan untuk mendapatkan kembali performa terbaik setelah ia mengalami kekalahan yang membuatnya frustasi. Ia memperlihatkan sekilas dari performa terbaik tetapi ia belum cukup konsisten untuk kembali menanjak ke posisi yang lebih baik.

Musim ini, ia mengalami jalan yang tidak begitu berbeda setelah ia baru memenangkan satu pertandingan dari tujuh turnamen yang ia lakoni. Pekan lalu ia tampil lebih baik di Estoril dengan lolos ke perempatfinal sebelum kalah dari Quentin Halys.

Membawa momentum tersebut, petenis berusia 29 tahun mengawali Monte Carlo Open pekan ini dengan kemenangan meyakinkan atas Richard Gasquet.

“Pukulan saya semakin membaik,” aku Thiem. “Saya merasa bahwa saya bisa tampil penuh kekuatan untuk banyak pukulan lagi dengan pergelangan tangan saya.”

“Tidak ada larangan lagi. Kini, targetnya adalah menyatukan semua hal karena ada banyak jalan dan hal yang diperlukan untuk melakoni pertandingan apik daripada hanya bisa memukul dengan keras. Itu tujuan saya saat ini.”

Tanda menjanjikan tersebut terjadi setelah ada perubahan dalam tim pelatih petenis berkebangsaan Austria. Ia tidak lagi bekerja sama dengan Nicolas Massu yang telah melatihnya sejak musim 2019. Di bawah bimbingan Massu, sang petenis memenangkan enam gelar dan naik ke peringkat tertinggi dalam kariernya, peringkat 3 dunia sebelum mengalami cedera pergelangan tangan.

Sebagai penggantinya, ia mulai bekerja sama dengan Benjamin Ebrahimzadeh dikenal pernah menjadi pelatih petenis berkebangsaan Jerman, Angelique Kerber dan sebagai komentator untuk Eurosport Jerman. Ebrahimzadeh juga pernah bekerja sama dengan Alize Cornet dan Chun Hsin Tseng.

“Benny, kami selalu sedikit berhubungan. Kami mengenal satu sama lain. Kini, tidak ada banyak waktu karena saya tidak ingin membuang-buang waktu. Saya membutuhkan pelatih, sehingga kami memutuskan untuk memulai kerja sama ini dan mencobanya,” tukas Thiem.

Thiem akan berharap performa lebih baik tersebut akan bertahan di Monte Carlo Open pekan ini ketika ia menghadapi petenis unggulan keenam, Holger Rune. Jika ia menang, Rune akan menjadi petenis peringkat 10 besar pertama yang ia kalahkan sejak ATP Finals musim 2020.

Artikel Tag: Tenis, Monte Carlo Open, Dominic Thiem