Berita Tenis: Petenis Asia Harus Tunjukkan Komitmen Lebih
LigaOlahraga - Berita Tenis: Yayuk Basuki membantu mengobarkan jejak untuk tenis putri di Asia ketika ia berhasil mencapai perempat final di turnamen Wimbledon tahun 1997. Beberapa tahun sebelumnya, pemain berkebangsaan Jepang, Kimiko Date juga pernah mencatatkan prestasi di ajang turnamen Grand Slam.
Kimiko Date juga mencapai babak delapan besar turnamen US Open sebanyak dua kali (1993, 1994) dan semi final dari tiga turnamen Grand Slam lainnya di antara tahun 1994 – 1996.
Pemain berkebangsaan Thailand, Tamarine Tanasugarn, mengikuti jejak Yayuk 11 tahun kemudian dengan mencapai babak perempat final di Wimbledon pada tahun 2008.
Tiga tahun kemudian, Li Na asal Cina menjadi pemain Asia pertama yang memenangkan gelar Grand Slam nomor tunggal ketika ia dimahkotai gelar dari turnamen French Open pada tahun 2011.
Terlepas dari hal tersebut, petenis putri Asia masih belum mampu mencapai level tertinggi dalam dunia tenis selama dua dekade terakhir.
Yayuk percaya bahwa ada dua alasan kurangnya pemain Asia di kelas dunia. Ia diwawancarai saat tengah berada di klinik Tenis untuk para siswa yang diorganisir oleh BNP Paribas WTA Finals dan disponsori SC Global sebagai bagian dari program mereka, Tennis For Every Child.
“Komitmen adalah hal yang sangat penting,” ungkap Yayuk di tengah-tengah klinik yang diselenggarakan di Ministry of Education’s Sport Hall, Evans Road. “Komitmen penuh terhadap Tenis, artinya kau tidak akan memiliki kehidupan lain selain Tenis. Itu tentu hal yang sulit, terutama untuk para pemain Asia.”
Kedua, pemain berusia 45 tahun tersebut menambahkan bahwa negara Asia belum siap berinvestasi terhadap sumber-sumber yang diperlukan untuk menghasilkan bakat berkelas dunia. Yayuk sendiri juga memimpin akademi Tenis yang ia dirikan, Yayuk Basuki Tennis Academy di Jakarta.
Akademi tersebut bertujuan untuk mengajarkan hal-hal dasar dari tenis kepada para pemain di bawah usia 18 tahun, dan Yayuk mengungkapkan bahwa akademinya kesulitan menemukan fasilitas yang layak.
Mantan pemain peringkat 19 dunia tersebut menyatakan, “Negara-negara Asia tidak cukup fokus dalam pengembangannya. Ketika saya masih di puncak, kami seharusnya memfokuskan siapa yang akan menggantikan saya. Di Indonesia, kami memiliki Angelique Widjaja yang berada di peringkat 55 dunia di tahun 2003, tetapi kemudian ia mengalami cedera. Kala itu saya masih bermain, jadi orang-orang berharap dan bergantung pada saya setiap saat. Indonesia tidak siap untuk pemain lapis kedua dan ketiga. Hal yang sama terjadi pada negara Asia lainnya setiap kali mereka memiliki pemain top.”
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, French Open, Yayuk Basuki, Angelique Widjaja, Li Na, Kimiko Date
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/berita-tenis-petenis-asia-harus-tunjukkan-komitmen-lebih
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini