Bagi Julien Benneteau, Grand Slam Adalah Pilar Tenis

Berita Tenis: Pihak penyelenggara French Open telah memutuskan untuk mengubah jadwal dan memindahkannya pada September mendatang, berselang hanya satu pekan setelah berakhirnya US Open akibat virus corona yang mash menghantui.

Dengan keputusan tersebut, French Open akan menjadi Grand Slam terakhir untuk kali pertama dalam sejarah. Semetara USTA, federasi tenis AS, menyatakan bahwa mereka tidak akan mengubah jadwal US Open. Mereka akan terus memonitor situasi yang berkembang dan membuat perubahan setelah berkonsultasi dengan pihak organisasi yang terkait.

Mantan petenis berkebangsaan Perancis, Julien Benneteau, yang pernah menjadi juara French Open nomor ganda bersama rekan senegaranya, Edouard Roger Vasselin pada musim 2014 usai menumbangkan duo Spanyo, Marcel Granollers dan Marc Lopez, menyatakan bahwa prioritas harus diberikan kepada keempat Grand Slam, karena mereka adalah pilar dari olahraga tenis.

“Jangan mencampuradukkan semuanya, bagi Grand Slam, semua tanggal harusnya tersedia. Keempat Grand Slam adalah pilar dari olahraga tenis dalam situasi dan keputusan yang tidak terduga. Mempertahankan dan menjadwal ulang ketiga Grand Slam yang tersisa harus menjadi prioritas,” papar Benneteau.

Pihak organisasi tenis lainnya seperti ATP, WTA, ITF, USTA, AELTC, dan Tennis Australia menyatakan bahwa FFT (federasi tenis Perancis) tidak berkonsultasi dengan mereka dalam mengambil keputusan pemindahan jadwal French Open musim ini.

Sementara itu, Benneteau telah mengakhiri karier profesionalnya setelah US Open 2018. Tetapi setelah itu ia mendapatkan tugas baru, yakni menggantikan Yannick Noah sebagai kapten tim Fed Cup Perancis periode 2019 – 2020.

Benneteau sudah tidak aneh dengan ajang beregu tenis. Ia telah mewakili Perancis sebanyak 13 kali di ajang tenis beregu putra, Davis Cup.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Julien Benneteau