Setelah Sukses di Asian Games, Sorato Anraku Kini Bidik Olimpiade 2024

Setelah menjuarai Asian Games Hangzhou, Sorato Anraku, 16 tahun, juara Asian Games panjat tebing termuda dari Jepang, kini mengincar untuk lolos ke Olimpiade Paris tahun depan.

"Saya senang bisa memenangkan kompetisi sebesar ini," kata Anraku setelah meraih emas di nomor combined putra, dan menambahkan bahwa kualitas kompetisi ini setara dengan Piala Dunia.

"Saya pikir bagian bawah dan tengah dari rute utama di final cukup sulit sebenarnya. Itu sangat sulit," kata Sorato Anraku.

Menurut Anraku, kompetisi yang menantang adalah hal yang dibutuhkan oleh sang bintang baru sebelum kualifikasi Asia mendatang di Jakarta, di mana hanya pemanjat dengan peringkat tertinggi di nomor combined putra yang akan lolos ke Paris.

"Ajang ini sangat bagus karena (saya bisa mendapatkan) lebih banyak latihan kompetisi menjelang kualifikasi Olimpiade di Jakarta. Saya merasa berada dalam kondisi yang sangat baik. Sempurna," tambahnya.

Sebanyak 20 atlet per jenis kelamin akan berkompetisi di nomor combined di Paris 2024, dengan maksimal empat kuota, dua pria dan dua wanita, yang tersedia untuk setiap NOC. Kuota dialokasikan untuk setiap nama atlet yang memenuhi syarat, bukan untuk NOC mereka, seperti halnya di beberapa cabang olahraga lainnya.

Pada Kejuaraan Dunia 2023 yang berakhir pada Agustus lalu, Jakob Schubert dari Austria, Colin Duffy dari Amerika Serikat, dan Tomoa Narasaki yang legendaris dari Jepang menempati tiga tempat kuota pertama di Paris karena ketiganya berhasil naik podium, sementara Anraku berada di posisi keempat, selangkah lagi untuk mendapatkan tempat.

Tumbuh besar di negara yang sangat kuat dalam olahraga panjat tebing, Sorato Anraku memanfaatkan komunitas panjat tebing Jepang. Meichi Narasaki, pemanjat combined Jepang lainnya, adalah salah satu senior yang memberikan bimbingan kepada Anraku saat pulang ke negaranya.

"Dia memiliki pengalaman yang sangat baik di Jepang. Kami memiliki banyak kompetisi dengan banyak pemanjat yang bagus, dan keseimbangan yang baik antara latihan dan kompetisi," kata Hiroshi Yasui, pelatih Anraku.

Di sisi lain, para pemanjat berbakat yang baru muncul juga harus menghadapi persaingan ketat untuk memperebutkan tempat di Olimpiade. Anraku mengenang beberapa kali ia menang atas pemanjat dari luar negeri, namun kalah dari rekan senegaranya.

"Di Jepang ada banyak pemanjat tebing yang bagus. Kekuatan saya tidak terlalu menonjol dibandingkan dengan pemanjat lainnya. Karena itu saya harus terus berusaha," kata Anraku yang rendah hati.

"Namun, jika berbicara tentang keunggulan, saya yakin untuk mengatakan bahwa saya adalah salah satu yang terbaik di dunia," tambah remaja ini.

Sorato Anraku mengejutkan dunia panjat tebing dengan memenangkan dua gelar juara Piala Dunia di nomor boulder dan lead tahun ini. Tiba di Hangzhou pada musim senior pertamanya, ia dianggap sebagai favorit untuk meraih gelar juara.

"(Berada di) Asian Games, ini adalah panggung yang spesial untuk olahraga panjat tebing. Ini akan menjadi promosi yang bagus untuk olahraga ini," kata Anraku.

Artikel Tag: Sorato Anraku