Olimpiade 2024: Jepang Masih Puncaki Klasemen Perolehan Medali Hari ke-4

Penulis: Hanif Rusli
Rabu 31 Jul 2024, 10:58 WIB - 383 views
Takanori Nagase dari Jepang menjadi judoka pertama yang berhasil mempertahankan medali emas kelas 81kg putra di Olimpiade 2024. (Foto: Japan Times)

Takanori Nagase dari Jepang menjadi judoka pertama yang berhasil mempertahankan medali emas kelas 81kg putra di Olimpiade 2024. (Foto: Japan Times)

Ligaolahraga.com -

Setelah hari keempat Olimpiade 2024 di Paris pada Selasa (30/7), Jepang masih menduduki posisi teratas klasemen perolehan medali dengan 7 emas, 2 perak dan 4 perunggu.

Di belakang Jepang, China menduduki peringkat kedua (6-6-2), diikuti Australia (6-4-1), tuan rumah Prancis (5-9-4), Korea Selatan (5-3-3), Amerika Serikat (4-11-11), Inggris Raya (4-5-3), Italia (3-4-4), Kanada (2-2-2) dan Hongkong (2-0-1) di peringkat ke-10.

Di cabor tenis meja, unggulan teratas Wang Chuqin dan Sun Yingsha mengamankan emas ganda campuran Olimpiade pertama bagi China di Olimpiade 2024, sementara Kaylee McKeown mencetak rekor Olimpiade baru untuk merebut emas renang keempat bagi Australia.

Diuntungkan oleh penampilan bagus para perenang mereka, Australia naik ke posisi ketiga dalam penghitungan medali emas dengan enam emas, sama dengan China, yang memiliki lebih banyak perak untuk menduduki peringkat kedua. Jepang masih memimpin dengan tujuh medali emas.

Ganda campuran tenis meja melakukan debut Olimpiade di Tokyo 2020, di mana pasangan Jepang Jun Mizutani dan Mima Ito berhasil mengalahkan pasangan China Xu Xin dan Liu Shiwen untuk meraih emas di kandang sendiri.

Di Olimpiade 2024, Wang dan Sun melaju ke final untuk menghadapi kuda hitam Ri Jong Sik dan Kim Kum Yong dari Korea Utara, dan meraih kemenangan 4-2.

Sun, 23 tahun, yang memenangkan medali emas beregu putri dan perak tunggal putri di Tokyo, mengatakan, "Kami belum pernah menghadapi lawan-lawan kami sebelumnya, jadi pertandingan ini membutuhkan lebih banyak usaha dalam hal persiapan."

"Emas ini mungkin adalah medali yang paling saya inginkan. Kami telah berusaha keras untuk ini, dan sekarang, semua usaha itu terbayar. Kemenangan ini adalah milik seluruh tim," kata Wang yang berusia 24 tahun. "Memenangkan emas ganda campuran ini rasanya seperti sebuah batu besar telah terangkat dari pundak kami."

Penembak senapan Qi Ying juga mencetak sejarah saat ia memenangkan medali Olimpiade pertama China di nomor trap putra setelah menempati posisi kedua dengan 44 tembakan di final, di belakang pemegang rekor dunia Nathan Hales dari Inggris, yang meraih medali emas dengan rekor Olimpiade 48 tembakan.

"Secara umum saya pikir saya melakukannya dengan baik. Saya melakukan beberapa kesalahan di final, dan hasilnya sedikit lebih rendah dari yang saya harapkan," kata Qi yang berusia 27 tahun, yang melakukan debutnya di Olimpiade. "Target saya adalah finis di posisi tiga besar di Olimpiade Paris, dan saya berharap bisa mengubah warna menjadi emas di masa depan."

McKeown mempertahankan gelar juara 100 meter gaya punggung dengan rekor baru Olimpiade 57,33 detik di La Defense Arena, mengalahkan rekor sebelumnya 57,47 detik yang dicetaknya di Tokyo.

Pemegang rekor dunia Regan Smith dari Amerika Serikat meraih perak dengan waktu 57,66 detik, dan rekan senegaranya Katharine Berkoff meraih perunggu dengan waktu 57,98 detik.

"Dia [Smith] memacu saya sepanjang lomba," kenang McKeown yang berusia 23 tahun. "Rasa gugup pasti ada, tapi saya mengingatkan diri saya sendiri bahwa ini adalah kolam renang di tempat yang berbeda, dan saya berlatih setiap hari dalam hidup saya."

Daniel Wiffen dari Irlandia juga memperbarui rekor Olimpiade dengan catatan waktu tujuh menit dan 38,19 detik untuk memastikan kemenangan di nomor 800m gaya bebas putra, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Mykhailo Romanchuk dari Ukraina dengan selisih lebih dari tiga detik.

"Menjelang akhir, saya tahu saya akan menang di 150 [meter] terakhir. Anda akan memacu adrenalin di 50 meter terakhir, dan hanya itu yang Anda butuhkan," kata Wiffen setelah meraih medali emas pertama bagi Irlandia di Paris 2024.

Dalam estafet gaya bebas 4x200m putra, kuartet Inggris yang terdiri dari James Guy, Tom Dean, Matthew Richards, dan Duncan Scott berada di urutan pertama dalam waktu enam menit, 59,43 detik, diikuti oleh Amerika Serikat dan Australia.

Di Grand Palais yang penuh sesak, Italia mengungguli tuan rumah Prancis untuk meraih emas tim degen putri pertama mereka di Olimpiade 2024, sementara China nyaris gagal naik podium setelah kalah dari Polandia dalam perebutan medali perunggu.

Takanori Nagase dari Jepang menjadi judoka pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara kelas 81kg putra di Olimpiade 2024, saat ia mengalahkan pejudo peringkat dua dunia Tato Grigalashvili dari Georgia dalam waktu tiga menit dengan ippon, dan meraih emas ketiga bagi Jepang di cabang judo di Olimpiade 2024.

Hari terakhir cabang olahraga rugby sevens putri, tim favorit Selandia Baru berhasil mempertahankan medali emas mereka setelah mengalahkan Kanada dengan skor 19-12, sementara Amerika Serikat mengejutkan Australia untuk meraih perunggu. China berada di posisi keenam secara keseluruhan setelah mengalahkan Inggris namun kalah dari Prancis di babak playoff.

Di hari kelima Olimpiade 2024 pada Rabu (31/7) yang memperebutkan total 20 medali emas, lima emas renang lainnya akan ditentukan, dengan para perenang China mengincar emas ketiga mereka di Paris.

Artikel Tag: Olimpiade 2024

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/olimpiade-2024-jepang-masih-puncaki-klasemen-perolehan-medali-hari-ke-4
383
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini