Olimpiade 2024: Armand Duplantis Pecahkan Rekor Dunia Lompat Galah

Juara bertahan Olimpiade dan juara dunia Armand Duplantis mencetak rekor dunia baru 6,25 meter saat mempertahankan gelar lompat galah putra di Paris 2024.

Duplantis menuju ke pertarungan ini sebagai favorit terberat dari semua pesaing dalam disiplin apa pun di Paris 2024, dan memilih untuk melewatkan ketinggian pembukaan 5,50m.

Atlet Swedia ini malah membuka kampanyenya di ketinggian 5,70m, berlayar dengan sangat mudah sebagai pertanda akan hal-hal yang akan datang.

Sementara para pesaing lainnya tersingkir di angka 6,00m, Duplantis berhasil melewati semua mistar tanpa kegagalan hingga saat itu, dan kemudian berhasil melewati percobaan berikutnya dengan ketinggian 6,10m untuk mencetak rekor Olimpiade baru.

Atlet asal Swedia ini kemudian mencatatkan lompatan 6,25 m, dengan tujuan melampaui rekor dunianya sendiri yaitu 6,24 m, yang dicatatkan pada awal tahun ini di Diamond League di Xiamen, China.

Meski gagal pada dua percobaan pertamanya, atlet Swedia ini tidak menyerah pada percobaan terakhirnya, dan mencetak rekor dunia baru yang membuat para penonton di Stade de France bergembira.

Sam Kendricks dari Amerika Serikat meraih medali perak dalam 5,95m, sementara Emmanouil Karalis dari Yunani meraih perunggu dalam 5,90m.

Di nomor 5.000m putri, Beatrice Chebet dari Kenya berhasil menyalip rekan senegaranya, Faith Kipyegon, di 100m terakhir untuk merebut emas.

Mengincar medali emas Olimpiade ketiga kalinya secara beruntun di nomor lari 5.000 meter, Kipyegon tetap berada di grup terdepan sebelum akhirnya melesat saat bel tanda berakhirnya lap terakhir berbunyi.

Dengan Kipyegon dan Chebet yang terus melesat, tinggal menentukan siapa yang akan meraih emas, dan pada akhirnya Chebet-lah yang berhasil mengungguli rekan setimnya untuk meraih medali emas pertamanya dengan catatan waktu 14:28,56 - tercepat kedua dalam sejarah Olimpiade.

Kipyegon berada di urutan kedua, namun kemudian didiskualifikasi karena menghalangi, sehingga Sifan Hassan dari Belanda berada di posisi kedua dalam waktu 14:30,61, dan Nadia Battocletti dari Italia meraih medali perunggu dengan catatan waktu 14:31,64.

Juga di lintasan, Keely Hodgkinson dari Inggris memenuhi harapannya sebelum perlombaan sebagai favorit dengan meraih emas di nomor 800m putri.

Peraih medali perak Tokyo 2020 ini muncul sebagai yang terdepan di antara para pelari di lap kedua dan terakhir, dan mempertahankan keunggulannya untuk meraih kemenangan dengan catatan waktu 1:56,72.

Tsige Duguma dari Ethiopia meraih medali perak dalam waktu 1:57,15, dengan Mary Moraa dari Kenya yang tertinggal setelah putaran pembuka yang kuat untuk finis ketiga dan meraih perunggu dengan catatan waktu 1:57,42.

Di cakram putri, juara bertahan Olimpiade Valarie Allman dari AS mempertahankan gelarnya di Paris 2024, dengan lemparan keempat sejauh 69,50 m yang terbukti menjadi yang terbaik di lapangan.

Feng Bin dari China meraih perak, sementara medali perunggu jatuh ke tangan Sandra Elkasevic dari Kroasia, yang melempar dengan jarak yang sama dengan Feng, namun berada di urutan ketiga karena memiliki lebih banyak lemparan yang salah.

Kompetisi atletik pada hari Selasa (6/8) di Stade de France akan menjadi tuan rumah bagi final lontar martil putri, lompat jauh putra, 1.500 meter putra, 3.000 meter lari gawang putri, dan 200 meter putri.

Artikel Tag: olimpiade