Eks Pemain NBA Tariq Abdul-Wahad Dorong Pelarangan Israel Dari Olimpiade

Tariq Abdul-Wahad mengatakan bahwa bertanding di Olimpiade adalah sebuah kehormatan dan bahwa Israel telah lama kehilangan hak tersebut akibat agresinya terhadap Palestina, Anadolu melaporkan pekan ini.

Mantan pemain NBA ini bertujuan untuk membawa lebih banyak perhatian pada pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza - di mana Israel telah menewaskan lebih dari 36.000 orang sejak Oktober - dan berharap Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengambil tindakan di ranah olahraga.

Tariq Abdul-Wahad menunjukkan bahwa ketika Moskow melancarkan operasi militernya di Ukraina, para atlet Rusia tidak diizinkan untuk mewakili negaranya dan dipaksa untuk bertanding di bawah bendera netral.

“Kami mencapai titik di mana negara-negara yang melakukan hal ini harus dihukum, entah bagaimana caranya. Maksud saya, harus ada konsekuensinya. Jika tidak akan ada konsekuensi di Pengadilan Internasional, setidaknya kita perlu konsekuensi di ranah olahraga,” katanya.

Sementara atlet Rusia dan Belarusia dilarang setelah perang Rusia di Ukraina pada Februari 2022, tidak ada sanksi yang dijatuhkan pada atlet Israel hingga saat ini.

“Jika Anda ingin berkompetisi di kompetisi internasional yang diakui oleh organisasi internasional, Anda harus menghormati hukum internasional. Rusia tidak mengikuti hukum. Atlet mereka dilarang. Janganlah kita menjadi munafik di sini. Mari kita perlakukan semua orang dengan sama.” lanjutnya.

Tariq Abdul-Wahad menambahkan bahwa para atlet dapat berbicara di media sosial dan harus menemukan cara untuk menyoroti apa yang terjadi di Gaza “untuk menunjukkan bahwa ini adalah genosida, untuk menunjukkan bahwa ini adalah manusia yang dibantai dan dibunuh”.

Dia menyoroti afiliasinya dengan Athletes for Ceasefire - sebuah kelompok yang menyatukan para atlet dalam seruan mereka untuk mengakhiri serangan Israel - dan menekankan peran yang dapat dimainkan para atlet dalam menyebarkan pesan ini.

“Karena suka atau tidak suka, para atlet memiliki platform. Inilah sebabnya mengapa sisi gelap dari situasi ini tidak ingin para atlet terlibat karena mereka tahu bahwa orang-orang mendengarkan para atlet,” katanya.

Pria asal Prancis ini juga mencatat bahwa olahraga saat ini terkait erat dengan bisnis dan para atlet mungkin merasa tertekan untuk tetap diam karena mereka takut akan konsekuensi negatif dari menyuarakan pendapat mereka. “Beberapa federasi juga tidak mendorong atlet mereka untuk sadar secara sosial tentang apa yang sedang terjadi... Jadi, itu sangat disayangkan,” ia menggarisbawahi. 

“Jika kita tidak memiliki aturan di dunia ini, apa yang kita miliki? Kita tidak punya apa-apa. Dunia ini seperti terjun bebas. Siapapun bisa melakukan apa saja dan tidak menghadapi konsekuensinya,” ujar Tariq Abdul-Wahad.

Artikel Tag: Tariq Abdul-Wahad